Guru SMP 1 Bumijawa Tegal Jateng yang punya predikat Guru Prestasi dan ASN Berprestasi 2019, Â Tri Wakhyuni, S.Pd, menceritakan kebahagiaan saat wisuda sarjana yang kedua dalam kondisin berbadan dua. Meski sudah punya gelar sarjana Bahasa Perancis namun karena jarang ada formasi itu, ingin belajar lagi dan berharap punya peluang untuk diterima menjadi PNS. Dia kuliah lagi mengambil jurrusan Bahasa Inggris
Perempuan yang telah menulis 52 antologi dan 1 buku solo tersebut melakoni kuliah sore sampai malam, pagi hingga sore, sambil mengumpulkan pundi-pundi untuk membiayai sendiri kuliah. Cukup melelahkan  sebab jarak kampus sangat jauh dan harus ditempuh bolak balik setiap hari. Seringkali pulang malam dengan naik mobil bak terbuka, bahkan pernah naik truk juga. Namun, ia tetap semangat menjalaninya.
"Kesempatan bisa datang kapan saja, hal terpenting adalah bagaimana menyikapi kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Syukur tiada terkira, Tuhan telah memberiku kesempatan kuliah ke dua & saat wisuda berbadan dua. Tiga tahun setelah lulus, aku diterima PNS," kenangnya bahagia.
Pensiunan guru dari Plosokuning Ngaglik Sleman, Siwi Indarwati, mengisahkan bahwa dia pernah sakit parah. Dia mendapat pembelajaran tentang hidup dari Yang maha Pengasih. Tiap sakit dia merasa bahwa itulah kesempatan kedua baginya untuk terus menjalani hidup. Orang sakit ibarat pembelajaran di sekolah yang ketika gagal harus remidi dan remidi lagi untuk bisa meraih sehat. Jadi manusia mesti harus mau belajar sungguh-sungguh dalam menghadapi sakit agar bisa melewati meraih sehat.