Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sebaiknya Ibukota Pindah ke Bogor

25 Agustus 2013   07:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:51 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hebohnya polemik kepindahan ibukota negara ada hikmahnya setelah mencermati tingkat kesehatan warga Jakarta yang semakin hari semakin banyak mengonsumsi polusi udara di Jakarta. Ada baiknya ibukota Negara dipindahkan ke Bogor dengan pertimbangan sebagai berikut: Pertama, udara sejuk di Bogor sangat bermanfaat bagi warga yang tinggal di ibukota. Saat ini kondisi lingkungan Jakarta memiliki udara yang membuat tubuh manusia berisi ion positif mencapai 70 persen, sedangkan ion negatifnya hanya 30 persen. Padahal yang baik untuk kesehatan adalah ion negatifnya 70 persen sebagaimana yang oleh penduduk yang berada di Bogor. Udara dingin di Bogor hingga saat ini, baik di Kota Bogor dan  Kabupaten Bogor  masih mampu menampung seluruh penduduk yang ingin tinggal di sebuah ibukota tanpa membeli "bio jewelry" yang cukup mahal. Wilayah yang lebih luas dibanding Jakarta ini akan merubah dirinya menjadi ibukota yang maju. Kedua, kepindahan penduduk secara besar-besaran ke Bogor otomatis akan menaikkan harga tanah, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kesehatan bagi para penduduk sejalan dengan naiknya pendapatan penduduknya. Ketiga, kontur tanah yang naik turun dengan adanya perbukitan dan gunung akan membuat warganya menjadi tangguh di medan sulit manapun, baik dalam keadaan damai maupun perang. Keempat, Jakarta akan menjadi daerah "pinggiran ibukota" atau kebalikan saat ini dimana Bogor adalah wilayah pinggiran ibukota. Kelima, ini merupakan latihan untuk memindahkan ibukota ke Palangkaraya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun