Raminten, janda kaya asal Solo bernafsu sekali melihat pembantu rumah tangganya pada suatu pagi. Ia sudah lama ditinggal wafat sang suami yang mengalami kecelakaan pesawat terbang Adam Air.
"Ke sinilah...kamu!"
"Ya, Nyonya..." Yang dipanggil segera datang dan mereka saling pandang.
"Copot gelang dan cincin, cepat!"
"Ya, Nyonya..."
"Ini juga, anting-anting!" Tekan Raminten ke arah telinga ber-anting-anting.
"Baik, Nyonya..." Sambil melepaskan yang diminta Janda Raminten.
"Dasterku juga, lepas!"
"Lepaskan juga BH-ku..."
"Ini....satu lagi...hadoooodooohhhh....Celana dalamku lepaskan juga cepaaattt...." Pinta Raminten.
Seluruh permintaan sang janda sudah dilakukan sang pembantu yang bertangan cukup atletis karena rajin ikut Gym.
"Kamu, ya...Juwi - Juwi!" Tuding Raminten. " Kalau jadi banci...Yang bener dung! Masak semua kamu ambil sih! Hah!"
Kali ini Raminten tidak bisa menahan emosinya. Ia melihat Juwi -- sang pembantu memang sudah keterlaluan sekali mengutiil semua pakaian dan perhiasan Raminten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H