Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Taraju, Sindang Agung,Kuningan: Desa Paling Mandiri di Kuningan

5 September 2012   14:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 1753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada pengamalan nilai-nilai Pancasila setinggi warga desa seperti di Desa Taraju, Kuningan, Jawa Barat. Mereka menjalankan gotong-royong lebih tinggi dari masyarakat manapun di tanah air. Bayangkan saja, Kantor Desa di Desa Taraju, mampu dibangun dengan dana 1,1 miliar rupiah dari hasil iuran bersama dari seluruh penduduk di Desa itu. Jumlah penduduk yang mencapai 1000 KK itu dengan jumlah1010 rumah merupakan protipe dari masyarakat Sunda yang mandiri. Mereka mendiami wilayah sekitar 142 hektar, lahan darat dan lahan sawah dengan jumlah penduduk sekitar 3.333 jiwa.


[caption id="attachment_197382" align="alignright" width="480" caption="Palang Kantor Desa Taraju"][/caption]

Sepanjang menuju Desa terhampar sawah-sawah dengan padi menguning. Para pengrajin batu “ketrik” yang dipecahkan dengan ketrampilan khusus. Termasuk, penduduk di wilayah desa, seperti Dusun Wage,Desa Puhun, Dusun Kaliwon dan Dusun Pahing yang penduduknya sibuk bekerja di depan Gosali (tempat pembakar besi) demi menghasilkan kerajinan tradisional seperti golok, parang, arit, dan lainnya. Para papandaian (ahli membuat golok dan sejenisnya) memberikan pembelajaran kepada para pendatang yang datang (kembali) atau  kepada siapa saja yang mau bekerja di bidang kerajinan membuat semua alat pemotong tersebut. Dan mereka melakukannya sudah turun-temurun.


[caption id="attachment_197383" align="alignright" width="384" caption="Bangunan Kantor Desa Termewah di tanah air:Desa Taraju,Sindangagung, Kuningan, Jawa Barat"]

1346853486169777242
1346853486169777242
[/caption]


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun