Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Pengeras Suara yang Masuk Surga

29 April 2012   00:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, apa yang guetuye pernah perjuangkan didengar juga oleh Wakil Presiden Boediono. Ia meminta Dewan Masjid Indonesia membahas pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid. Hal itu dikatakan Wapres Boediono saat memberikan pengarahan sekaligus membuka Muktamar VI Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (27/4). Budiono menilai suara azan yang terdengar sayup-sayup dari jauh terasa lebih merasuk ke sanubari dibanding suara yang terlalu keras, menyentak, dan terlalu dekat ke telinga.

Bukan itu saja, Budiono juga mengingatkan agar masalah kebersihan juga harus diperhatikan umat Islam. Sesuai hadis Rasulullah SAW yang terkenal yang mengatakan bahwa Kebersihan adalah bagian dari iman. Setiap mukmin harus menjaga kebersihan dirinya dan lingkungannya. Sehingga sangat layak bila tempat suci untuk melaksanakan ibadah menjadi contoh sebagai tempat paling bersih di antara tempat lainnya.

Rilis ini semoga juga mengingatkan kepada kaum ibu yang suka mengaji dengan pengeras suara di mesjid agar tidak lagi memakai pengeras suara. Karena mengganggu konsentrasi orang lain dalam bekerja dan juga mengganggu sholat kaum lelaki yang terlambat sholat tepat waktu di mesjid sementara tempat dan waktu dipakai kaum ibu dengan memakai pengeras suara hanya untuk syiar yang terkesan "rya".

Jangan biarkan "mike" pengeras suara masuk surga lebih dulu dibanding anda sekalian karena telah mengikuti hidden narsism...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun