Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tanah untuk Rakyat

15 Januari 2012   11:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:52 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tanah untuk rakyat, kata Bung Karno saat berbicara dengan Marhaen. Pacul, arit,dan tanah adalah "alat produksi".  Bung Karno juga mengatakan, ia tidak anti modal asing, tetapi hendaknya modal asing hendaknya tidak menjadi "tuan" di negeri ini.

Jadi jelas, tanah tetap untuk rakyat. Pemodal/investor boleh menyewa tanah, membayar tanah dan membayar upah  serta berbagi hasil  dengan petani. Setiap tahun angkanya ikut naik sesuai untung yang diperoleh. Sehingga petani dapat sewa atas tanah, dapat upah dan bagi hasil.

Salam Marhaen!

***

Namun, kini sudah 33 hari petani di Pulau Padang, Kabupaten Meranti, Riau, bertahan di depan pintu gerbang DPR yang notabene adalah wakil partai tanpa jelas bagaimana nasibnya: tanah diserobot begajul Sukanto Tanoto melalui bisnis hutan tanaman idustrinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun