Ini bukan admin di perkebunan kelapa yang biasa disebut lengkap sebagai administratur. Tapi, ini adalah seorang yang sedang melakukan latihan, latihan dan latihan. Sengaja kulemparkan di sini, sebagai pembelajaran buat diri sendiri dan orang lain yang ingin menambahkan kritik dan saran. [caption id="attachment_150471" align="aligncenter" width="240" caption="Pong Hardjatmo: Menulis Puisi Protes"][/caption] Nama SP sengaja saya tulis dengan sebebasnya, karena ia bisa menjadi orang pertama tunggal maupun jamak (saat menyebutkan sebagai diri sebagai "Kami"). Bahkan di beberapa kesempatan SP pun bisa menulis tentang SP sebagai orang kedua atau ketiga tunggal maupun jamak. Inilah enaknya menjadi sang penulis (sp). Beberapa pengritisi mengatakan bahwa SP hanya lucu dalam bahasa tulis. Ini tidak akan mematahkan semangat SP dalam mengaktualisasikan dirinya tampil di depan publik. Selasa (20/12) pagi saat bertemu Pong Hardjatmo di Studio Baru MetroTV sudah SP sampaikan niat tersebut, bahkan menawarkan diri untuk masuk lebih dahulu dalam figuran film. "OK, " kata Pong, "Nanti kalau ada yang memungkinkan saya beritahu dan ajak Mas SP untuk mencoba dunia peran." [caption id="attachment_150472" align="aligncenter" width="320" caption="SP dan Pong Hardjatmo"][/caption] Hmm, demi mendengar kesediaan Pong, SP langsung jabat tangannya. Kulihat wajah serius dari pendemo tunggal ini sangat serius waktu menunggu jadwal pengambilan gambar acara MetroTV 8 Eleven. Segala sesuatu harus dimulai dari diri sendiri, sebelum meminta orang lain untuk melakukannya. Itu sebabnya, bidang hiburan stand up comedy (SUC) mengajarkan pada kita, bagaimana menertawai DIRI SENDIRI sebelum menertawai orang lain--bila dimaksudkan untuk menyampaikan sebuah pesan komunikasi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H