Keempat, Allah mahapemberi kepada semua mahluknya.
Kelima, keputusan tetap memberikan tempat surga kepada sang Dubur dengan pertimbangan, jasanya masih dipergunakan di akhirat nanti. Karena hukuman yang diberlakukan kepada orang-orang yang ingkar dan keji di dunia ini akan mendapatkan balasan setimpal.
Demi mendengar keputusan bahwa dirinya tetap masuk surga, maka dengan segera si Dubur melakukan sujud syukur! Dirinya tidak keberatan, meski tetap mengalirkan kotoran dari seluruh tubuh yang ada dalam penghuni surga ke wilayah neraka. Bahkan dirinya pun dengan gembira walaupun di tempatkan di kerak surga, yang tepat berada di atas neraka jahanam: dimana para bintang-bintang film porno dan para penikmatnya serta antek-anteknya dengan lahap merasakan “gizi terakhir” yang dibuang oleh orang-orang yang beruntung. Siapakah orang-orang yang beruntung itu? Mereka adalah orang yang mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah di masa kehidupan dunia. Yang selalu melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.
Inilah kemuliaan yang dilakukan sang dubur, meski sudah purna bakti di dunia, namun di akhirat pun tetap ia tunjukkan baktinya tanpa perlu menepuk dada, bahwa dirinya paling berjasa.
INTI PERSOALAN:
Menjadi rendah hati jauh lebih cantik dan gagah dibanding membusungkan kesombongan di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H