Tan menempuh perjuangan dalam berbagai medan. Dia aktif menulis (buku), membentuk kesatuan masa, bicara dalam kongres internasional, dan bahkan ikut bertempur di medan perang melawan kolonialisme. Karena kegiatan-kegiatannya tersebut namanya begitu dikenal di Belanda hingga harus beberapa kali dipenjara, diburu interpol, juga dikejar-kejar polisi internasional.
Sorotan AHY kepada empat bapak bangsa yang memiliki beragam latar belakang gerakan dan pemikiran ini sangat tepat. Pasalnya, sama halnya dengan masa sebelum dan awal kemerdekaan, Indonesia hari ini membutuhkan soliditas dari berbagai kalangan dalam perang semesta melawan pademi corona (Covid-19).Â
Kemerdekaan negeri ini dari serangan Covid-19 bisa kita capai apabila kita mencontoh spirit kebangsaan bapak bangsa yang dibingkai dalam Kebhinekaan Tunggal Ika. Meskipun Agus Salim dan Syahrir "kanan", Natsir "tengah", dan Tan "kiri", tapi perjuangan mereka berujung pada semangat yang sama, yaitu kemerdekaan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H