Mohon tunggu...
Sutan Madansyah
Sutan Madansyah Mohon Tunggu... profesional -

Menulis dari sudut pandang rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Beda Perlakuan Ade Armando

23 Juni 2016   12:44 Diperbarui: 23 Juni 2016   13:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ade Armando, dosen komunikasi Universitas Indonesia dilaporkan ke polisi atas tuduhan pelecehan agama dan SARA. Sumber kasus adalah status pada akun facebooknya setahun lalu yang bertuliskan “Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatNya dibaca dg gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues ...”. Atas hal ini saya heran, begitu mudah warga mengadukan seseorang ke ranah hukum, padahal jika dicermati, tulisan tersebut belum tentu menghina, karena bisa dijawab dengan jelas: Allah itu bukan orang. Memang dengan kapasitasnya sebagai dosen tentu tidak seharusnya se"bodoh" itu membandingkan Allah dengan orang, kecuali ada maksud tertentu. Namun dalam arti tekstual kalimat itu tidak salah.  

Di lain pihak, ada nama beken yang selalu menimbulkan berita kontroversial sampai namanya disamakan dengan fitnah. Tanpa menyebut siapa dia anda pasti tau. Tak tanggung-tanggung, Presiden Jokowi adalah sasaran utama pelecehannya mulai dari berita yang tidak jelas asalnya, hoax, dan meme-meme yang menghina bukan hanya seorang manusia namun seorang kepala negara. Hal itu dilakukan terus menerus jika ada kesempatan. Namun sampai hari ini, 2 tahun sejak kampanye pilpres 2014 lalu, ia masih aman-aman saja, tidak pernah berurusan dengan hukum. Ada kasus tuduhan foto palsu- yang tujuan sebenarnya adalah tuduhan pencitraan pada Presiden - akhirnya menguap begitu saja. Memang beberapa kali dia menulis berita hoax dan menjurus fitnah yang dikonsumsi oleh banyak orang dan akhirnya dihapus, namun masih banyak yang memiliki bukti berupa screen capture andai mau diadukan ke meja hukum. 

Apakah yang sebenarnya terjadi? Mengingat bahwa status akun orang kedua diatas dishare banyak orang yang artinya disetujui mereka dan kenyataan bahwa dia tidak pernah berurusan dengan hukum, mungkinkah bahwa apa yang dia tuliskan benar? Atau hanya perbedaan bahwa Jokowi adalah pejabat publik sedangkan Ade Armando bukan? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun