Masalah-masalah menteri itu semakin menambah kekisruhan dengan adanya tragedi POLRI vs KPK, BG yang sempat dicoret tinta merah justru masih kuat posisinya, dan pimpinan KPK dikriminalisasi dengan tuduhan-tuduhan yang terasa sekali mengada-ada.
Lalu ada pula pengangkatan Staf Kepresidenan yang dikepalai oleh sahabat Jokowi yang mengurusi kemajuan pekerjaan Menteri. Pak Jokowi, kami memilih anda bukan memilih orang lain. Masih ada pak JK yang anda bisa berbagi tugas dengannya.
Saya KECEWA, saya benar-benar kecewa.
Dan itulah saatnya pendukung Prabowo-Hatta, ataupun Jokowi haters, tersenyum sinis dan mecibir.
GUE BILANG JUGA APA. SUDAH KAMI KATAKAN DIA MEMANG TIDAK MAMPU. SEKARANG MENYESAL KAN.
Apakah saya menyesal telah memilih Jokowi-JK sebagai presiden-wapres waktu itu?
Ini jawaban saya, "SAMA SEKALI TIDAK MENYESAL".
Saya memilih presiden-wapres bukan sembarang, bukan hanya membaca media-media mainstream atau media fitnah tanpa mencernanya sama sekali. Saya melakukannya dan menganalisanya sendiri dan akhirnya jatuh pada pilihan Jokowi-JK, yang paling sedikit mudharatnya.
Namun hal paling penting adalah bahwa buat saya Jokowi-JK adalah SATU-SATUNYA pilihan yang mungkin dipilih saat itu. Saya tidak mungkin memilih pasangan calon satu lagi SEBAGAI PEMIMPIN karena:
Bagaimana mempersatukan NKRI kalau mempersatukan keluarga saja tidak bisa?
Bagaimana mengurus 240 juta manusia kalau mengurus satu anak lelaki saja menjadi ....?