Trenggalek (8/07) -- Meningkatnya kasus positif COVID-19 di Indonesia pada bulan Juli ini memaksa pemerintah untuk segera mengambil kebijakan yang tepat dan cepat. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau disingkat PPKM darurat diambil untuk membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat guna menekan laju penularan kasus positif COVID-19.Â
Sebagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Semarang merupakan kegiatan integral dari kurikulum pendidikan Strata 1 (S1) yang juga terdampak situasi ini. Oleh karena itu KKN UNDIP mengambil kebijakan untuk melaksanakan program kegiatan KKN Pulang Kampung di lokasi domisili masing-masing Mahasiswa. KKN UNDIP TIM II 2020/2021 mengusung tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat Di Masa Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata".
Pada Goal Point ke-2 dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan secara khusus di dalamnya mengangkat permasalahan gizi dan stunting. Stunting adalah tinggi badan anak rendah jika dibandingkan dengan anak sebayanya akibat kekurangan gizi pada periode paling kritis tumbuh kembang anak di awal masa kehidupannya.Â
Selain terganggunya perkembangan fisik, stunting juga menyebabkan dampak jangka panjang antara lain gangguan perkembangan mental, intelektual dan kognitif anak yang tidak sebanding dengan anak lain di rentang usia yang sama. Berdasarkan hal tersebut Mahasiswa KKN UNDIP dari Fakultas Kesehatan Masyarakat melakukan upaya edukasi pencegahan stunting di Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada tanggal 8 -- 22 Juli 2021.
Program edukasi ini bertajuk "MOMI ACTING" yaitu singkatan dari Monggo Sami-sami, Aksi Cegah Stunting yang menyasar ibu hamil risiko tinggi dan ibu dengan anak risiko stunting. Dalam pelaksanaannya program tersebut berdampingan dengan kigiatan kunjungan rumah keluarga berisiko Pondok Bersalin Desa (POLINDES) Jatiprahu. Media edukasi dalam kegiatan ini adalah lembar balik atau leaflet dengan metode ceramah dari pintu ke pintu atau rumah ke rumah dan didampingi oleh Bidan Desa setempat. Materi pencegahan stunting yang disampaikan meliputi pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak, mencegah anemia pada ibu, mencegah infeksi, pemberian Imunisasi Dasar Lengkap, melakukan Iniasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif serta perbaikan sanitasi.
Upaya pencegahan stunting perlu dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga terbentuk perubahan perilaku pencegahan stunting pada masyarakat yang berkontribusi terhadap penurunan kejadian stunting. Selain itu penting untuk terus berinovasi dalam menciptakan dan memodifikasi program-program sejenis sehingga target yang diharapkan tetap tercapai secara maksimal meskipun berjalan di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H