Mohon tunggu...
Sutanandika
Sutanandika Mohon Tunggu... Guru - Cisadane Resik

Seorang Guru Bahasa Sunda, Inisiator Gerakan Cisadane Resik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pramuka, Petualang Tanpa Akhir dan Warisan yang Tak Ternilai

14 Agustus 2024   08:37 Diperbarui: 15 Agustus 2024   11:54 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Cisadane Resik Vol. 2

Siapa yang tak kenal dengan seragam cokelat muda dan dasi kuning? 

Ya, Pramuka! Lebih dari sekadar organisasi kepanduan, Pramuka adalah rumah bagi jutaan jiwa muda Indonesia. 

Ulang tahun Gerakan Pramuka Indonesia yang ke-63 tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan perjalanan panjang organisasi kepanduan terbesar di dunia ini. 

Sejak berdiri pada tahun 1912, Pramuka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa. Di tengah hiruk pikuk zaman modern, semangat petualang dan nilai-nilai luhur yang ditanamkan Pramuka tetap berkobar.

Pernahkah kalian membayangkan bagaimana rasanya hidup di era perjuangan kemerdekaan? Pramuka, dengan semangat juang yang tinggi, turut serta dalam merebut kemerdekaan. 

Jenderal Soedirman, sosok pahlawan yang menginspirasi, bahkan pernah menjadi seorang pramuka. Warisan sejarah ini menjadi pelecut semangat bagi generasi muda Pramuka untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa.

Dasa Dharma Pramuka, seperti kompas yang memandu langkah, menjadi pedoman hidup bagi setiap anggota. Nilai-nilai seperti cinta alam, hidup sederhana, dan taat hukum tidak hanya membentuk karakter yang kuat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. 

Pramuka tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mengimplementasikannya dalam aksi nyata. Kegiatan penanaman pohon, bersih-bersih pantai, dan pengolahan sampah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh anggota Pramuka di seluruh Indonesia.

Namun, di balik segala keindahannya, Pramuka juga menghadapi tantangan. Birokrasi yang rumit dan kurangnya perhatian terhadap regenerasi kepemimpinan menjadi beberapa masalah yang perlu segera diatasi. Padahal, di tengah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin parah, peran Pramuka dalam menjaga kelestarian alam semakin dibutuhkan.

Bayangkan hutan-hutan yang gundul, sungai yang tercemar, dan udara yang kotor. Pramuka hadir sebagai solusi. Dengan keahlian survival dan cinta alam yang tinggi, anggota Pramuka mampu melakukan berbagai upaya pelestarian lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun