PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Bagian Kedua)
Oleh : HG Sutan Adil
Melanjukan cerita sejarah yang diambil dari Buku “ Perang Benteng, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang” karya penulis sendiri, maka tulisan kali ini adalah sambungan dari tulisan sebelumnya atau Tuilisan Bagian Pertama. Pada tulisan sebelumnya telah menjelaskan tentang Perang Benteng Pertama dan Perang Benteng Kedua, dari lima kali perang benteng yang terjadi di Palembang, maka berikutnya atau dalam tulisan kali ini, penulis akan menjelaskan situasi Perang Benteng Ketiga , Perang Benteng Keempat dan Perang Benteng Kelima.
Sebagai pengingat dan juga sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Perang Benteng, telah terjadi lima (5) kali perang maritim besar yang disimpulkan sebagai “PERANG BENTENG” yang periodisasinya dapat dibagi sebagai berikut :
1. Perang Benteng I (Pertama), yaitu Perang Maritim yang terjadi antara Kerajaan Palembang yang di pimpin oleh Kyai Mas Hindi dengan armada laut pasukan VOC yang dipimpin oleh Laksamana Vander Laen, pada tahun 1659 M.
2. Perang Benteng II (Kedua), yaitu Perang Maritim yang tejadi dimasa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II (Kesultanan Palembang Darussalam) dengan EIC kerajaan Inggris dimasa Gubernus Jendral Inggris, Thomas Stamford Raffles, pada th. 1812.
3. Perang Benteng III (Ketiga), yaitu Perang Maritim yang terjadi di masa Kesultanan Palembang Darussalam yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kerajaan Belanda yang mau mencoba mengambil alih kekuasaannya pada awal tahun 1819. Saat Perang Benteng Ke-III ini, Belanda mengalami Kekalahan.
4. Perang Benteng IV (Keempat), yaitu Perang Maritim kedua kalinya Antara Kesultanan Palembang Darussalam dengan Kerajaan Belanda sebagai akibat dari kekalahan Kerajaan Belanda pada saat Perang Benteng ke-III sebelumnya, dan terjadi di akhir th. 1819
5. Perang Benteng V (Kelima), yang merupakan perang maritime ketiga dalam usaha Kerajaan Belanda menaklukkan Kesultanan Palembang pada tahun 1821
3. Perang Benteng III (Ketiga)