Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Sejarawan - Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang (Bagian Pertama)

30 September 2024   08:06 Diperbarui: 30 September 2024   08:11 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perang Benteng Pertama di Perairan sekitar Pulau Kemaro dan Benteng-benteng Pertahanan kerajaan Palembang  Sumber : Sutanadil Institute

2. Perang Benteng II (Kedua), yaitu Perang Maritim yang tejadi dimasa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II (Kesultanan             Palembang Darussalam) dengan EIC kerajaan Inggris dimasa Gubernus Jendral Inggris, Thomas Stamford Raffles, pada th1812.

3. Perang Benteng III (Ketiga), yaitu Perang Maritim yang terjadi di masa Kesultanan Palembang Darussalam yang dipimpin oleh             Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kerajaan Belanda yang mau mencoba mengambil alih kekuasaannya pada awal tahun 1819.       Pada Perang Benteng Ke-III ini, Belanda mengalami Kekalahan.

4. Perang Benteng IV (Keempat), yaitu Perang Maritim kedua kalinya Antara Kesultanan Palembang Darussalam dengan Kerajaan            Belanda sebagai akibat dari kekalahan Kerajaan Belanda pada saat Perang Benteng ke-III sebelumnya, dan terjadi di akhir th.1819.

5. Perang Benteng V (Kelima), yang merupakan perang maritime ketiga dalam usaha Kerajaan Belanda menaklukkan Kesultanan               Palembang pada tahun 1821.

Periodisasi 5 Kali Perang Benteng, oleh HG Sutan Adil // Sumber : Sutanadil Institute
Periodisasi 5 Kali Perang Benteng, oleh HG Sutan Adil // Sumber : Sutanadil Institute

     1. Perang Benteng Pertama

Perang Benteng Pertama ini adalah perang maritim terbesar di abad 17 Masehi yang didasari atas kekacauan yang diakibatkan oleh para pejabat VOC di Palembang yang mulai memaksakan kekuatan militernya terhadap pedagang lain yang selama ini sudah berlansung. Akhirnya Kapal Jarccatra dan De Wacher pimpinan Cornelis Oc-Kerse di sita oleh Pangeran Sido Ing Rajek sebagai penguasa Kerajaan Palembang saat itu. Akibat kekacauan ini jugalah mengakibatkan Cornelis Oc-Kerse tewas dan serdadu lainnya melarikan diri ke Jambi.

Rupanya pihak VOC tidak melupakan kejadian tersebut begitu saja, satu tahun kemudian pada akhir 1659 M, Batavia mengirimkan sebelas armada kapal pada tanggal 9 Oktober 1659 di bawah komandan Laksamana Johan van Der Laen beserta wakilnya John Truytsman untuk membalas beberapa kejadian pembunuhan terhadap orang VOC diatas dan juga untuk memperkuat usaha monopoli mereka.

 Perang Benteng Pertama Oleh HG Sutan AdilSumber : Sutanadil Institute
 Perang Benteng Pertama Oleh HG Sutan AdilSumber : Sutanadil Institute

Armada ini terdiri dari kapal inti bernama Orange, Postilion, Molucco, Armd of Batavia dan Charles; tiga kapal galiung, yaitu Appelboom, hour- glass dan Hammehiel; serta tiga kapal lainnya, Crab, Tronk dan Flying Dear, dilengkapi dengan 600 pelaut dan 700 prajurit darat. Mereka tiba pada 30 Oktober 1659 di Muara Sungai Musi, sehingga dengan adanya konvoi armada VOC ini, maka sejarah Perang Benteng Pertama, dimasa VOC di Palembang dengan begitu baru saja dimulai.   

Pada saat itu Kerajaan Palembang sudah mempunyai 3 (Tiga) Benteng Pertahan terdekat dan juga sebagai perisai Keraton Kuto Gawang dalam mempertahankan ibukota, yaitu ; Benteng Bamagangan, terletak di titik bagian barat dan Benteng Manguntama di timur di Pulau Kemaro, sementara ada dua benteng lainnya diseberang sungai, yaitu terletak di titik bagian barat yakni Benteng Martopuro dan kearah timurnya yang  bersebelahan yakni Benteng Tambak Bayo di Muaro Plaju Sekarang.

Benteng-benteng Pertahanan Kerajaan Palembang // Sumber : Sutanadil Institute
Benteng-benteng Pertahanan Kerajaan Palembang // Sumber : Sutanadil Institute

Dalam Perang Benteng Pertama ini, peranan Benteng2 diatas sangat berperan dalam menahan gempuran armada VOC.  Juga adanya kiriman beberapa rumah kayu berisi benda-benda mudah terbakar yang dibangun di atas gelondongan-gelondongan kayu berukuran besar yang terapung di atas sungai sebagai ranjau sungai yang sangat menyulitkan armada VOC.

Sayangnya, dalam pertempuran ini, VOC mengetahui lokasi gudang penyimpanan mesiu dan persenjataan milik Palembang di Pulau Kemaro sehingga mereka membakar gudang tersebut dan akhir mereka dapat mendekati ibukota Palembang, Keraton Koto Gawang, dan menggempur serta membakar seluruh benteng keraton yang terbuat dari kayu gelondongan pada tanggal 16 November 1659 M. Cerita lengkap dari situasi Perang Benteng Pertama ini dapat dibaca di Buku Perang Benteng, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang, Karya HG Sutan Adil.

Kyai Mas Hindi atau Sultan Abdurrahman pengusir VOC dari Palembang dan Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam // Sumber : keratonpalembang.com
Kyai Mas Hindi atau Sultan Abdurrahman pengusir VOC dari Palembang dan Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam // Sumber : keratonpalembang.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun