Oleh : HG Sutan Adil
Seri Kebangsaan # 1
Untuk mengetahui asal mulanya kata “Indonesia” dikenal dan dipahami oleh seluruh Bangsa Indonesia tentu saja kita tidak melupakan jasa besar seorang Tokoh Nasional dan Proklamator Kemerdeaan Indoensia, yaitu Drs. Mohammad Hatta atau lebih dikenal kita panggali dengan sebutan Bung Hatta, melalui tulisan beliau disaat masih bersekolah di Handels Hogeschool (kelak sekolah ini disebut Economische Hogeschool, sekarang menjadi Universitas Erasmus Rotterdam) tahun 1928.
Publikasi kata “Indonesia” ini pertama kali secara runut dan jelas adalah disaat Bung Hatta menulis artikel di sebuah media Beladan bernama “De Socialist” diedisi Nomor 10 dan terbit tanggal 3 Desember 1928. Judul aslinya adalah “Over de naam Indonesie” atau jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti “Tentang Nama Indonesia”
Bung Hatta menyebutkan dan merevisi tentang orang yang pertama kali dan mempopulerkan kata “Indonesia” yang selama ini berkembang di Hindia Belanda dan Belanda sendiri dan juga menjadi polemik pro dan kontra setelah adanya kata "Indonesia” setelah terjadinya Sumpah Pemuda tanun 1928, yaitu adalah Dr. Adolf Philipp Wilhelm Bastian (26/6/1826 – 2/2/1905).
Sebagaimana diketahui bahwa Bastian ini adalah seorang dokter dan bekerja di sebuah kapal selama 8 tahun, yang membawanya keliling dunia, termasuk ke Asia tenggara, Papua dan Australia. Dia melakukan penelitian etnologis di daerah-daerah yang dikunjunginya dan kemudian menulis hasil-hasil penelitiannya sebagai buku-buku. Antara tahun 1884 – 1904 Adof Bastian menerbitkan 5 buku dengan judul Indonesien oder die inseln des Malayischen Archipel (Indonesia, atau Pulau-Pulau di Kepulauan Malaysia). Jilid I berjudul Maluku, jilid II Timor dan Pulau-Pulau Sekitarnya, jilid III Sumatera dan Daerah Sekitarnya, jilid IV Kalimantan dan Sulawesi, jilid V Jawa dan Penutup. Adolf Bastian kemudian menjadi Guru Besar Etnologi di Universitas Berlin, Jerman.
Bastian, Guru Besar Etnologi di Universitas Berlin kelahiran 1826 dan meninggal pada 1905 memang punya andil besar mengenalkan dan mempopulerkan nama Indonesia. Tepatnya, sejak dia menggunakan nama itu bagi penyebutan wilayah di Kepulauan Nusantara dalam artikel berjudul Indonesien order die Inseln des malayischen Archipels pada 1884. Sejak itulah, menurut Bung Hatta bahwa kata Indonesia jadi lazim dipakai dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam ilmu bangsa-bangsa dan ilmu bahasa.
Namun demikian, menurut Bung Hatta, seorang peneliti bernama “Kreemer (Jacob Theodoor Cremer?) ” yang kemudian ditulis dalam Kolonialiaal Weekblad terbitan 3 Februari 1927, menyebutkan asal-usul nama Indonesia sudah lebih tua daripada itu. Menurutnya, nama Indonesia sudah dipakai pertamakali oleh ilmuwan Inggris bernama JR Logan pada 1850. Penamaan itu bisa ditemukan dalam artikel Logan berjudul The Ethnology of the India Archipelago dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia.
Pendapat Bung Hatta ini sepertinya diperkuat oleh pendapat Dr. Russell Jones (14 April 1926 – 6 Juni 2019) seorang peneliti dari London School of Oriental and African - Studies menelusuri berbagai publikasi untuk mengetahui asal-usul nama Indonesia. Dari penelitian Dr. Russel Jones ini sudah secara tidak langsung membuktikan kebenaran pendapat Bung Hatta diatas dan dengan menuliskan hasil penelitiannya dalam artikel dengan judul “Earl, Logan and Indonesia.” Di Tahun 1973.
Dr. Russell Jones menemukan bukti yang menunjukkan, bahwa referensi Adolf Bastian mengenai nama Indonesia adalah berasal dari James R. Logan, ada di dalam buku Bastian yang terbit tahun 1869 dengan judul “Reisen im Indischen Archipel. Singapore, Batavia, Manilla und Japan,” (Perjalanan di Kepulauan India. Singapura, Batavia, Manila dan Jepang),. Memang Bastian tidak menulis di daftar Bibliografi dalam bukunya, namun pada akhir buku di halaman 534, dalam appendix, terdapat catatan kaki yang membuktikan, bahwa Bastian mengambil nama Indonesia dari Logan. Dalam catatan kaki tersebut ditulis: