Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Sejarawan - Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis artikel Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik di berbagai media. Sudah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kyai Delamat, Ulama Pembimbing dan Penyebar Islam di Negeri Batanghari Sembilan

11 Juli 2024   06:06 Diperbarui: 11 Juli 2024   06:51 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ziarah Kubro di Makam Kyai delamat tahun 2023 // Sumber : Sutanadil Institute

29.Masjid karta Mulia Ds Karta Mulia (Liot Kec.Gelumbang)

30.Masjid Gumai.Ds.Gumai (Liot Kec.Gelumbang)

31.Masjid Ulak Paceh Sekayu (Muba)

KH Abdurrahman Delamat dikenal sebagai pembimbing dan penyebar agama islam yang gigih dan ulet untuk daerah Palembang dan daerah uluan seperti Musi Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim dan Curup. Beliau juga banyak meninggalankan banyak masjid dan langgar sebagaimana di ungkap diatas dan juga banyak lagi yg belum tercatat lainnya dihampir setiap wilayah yang didatanginya dalam berdakwah. Kyai Delamat nyaris tanpa pernah menetap lama di tempat yang dikunjunginya. Ini pula sebabnya Kyai Delamat tidak pernah memiliki rumah pribadi. Bagi beliau Masijid dan Langgar merupakan tempat tinggal, sekaligus pusat dakwah yang terbaik.

Dari berbagai informasi yang didapat, Kyai Delamat lahir di Dusun Serekah, Babat Toman, Musi Banyuasin, namun ada juga yang menyebutkan beliau lahir di daerah Tebing Gerinting (Ogan Ilir), untuk itulah diperlukan penelitian lebih lanjut untuk daerah asalnya ini dan juga kapan beliau dilahirkan. 

Yang bisa dipastikan adalah beliau meninggal dalam usia 76 tahun, pada tahun 1313 H  / 1896  M. Kedua orang tua Kyai Delamat dikenal orang yang tidak punya. Tidak mengherankan jika pada akhirnya Kyai Delamat sering menerima hinaan dari orang sekelilingnya. Namun semangatnya untuk belajar seperti teman-teman sebayanya, tidak pernah padam.

Diusia 6 tahun, Kyai Delamat nekat pergi dari rumahnya dengan menggunakan sebuah rakit kearah hilir sungai musi dan sempat terapung berhari-hari dengan bekal yang sedikit dan pada akhirnya bertemu perahu dagang yg ditumpagi oleh suami istri yang berasal dari kampung lawang kidul (Palembang) hingga akhirnya dia diangkat sebagai anak oleh pasangan suami-istri tersebut.

Ayah angkat Kyai Delamat mengajar dan tinggal di Masjid Lawang kidul (palembang), disinilah Kyai Delamat mendapat gemblengan tentang islam dan Al Qur'an. Menginjak usia remaja Kyai Delamat pergi ke tanah suci untuk memperdalam Islam. Dia pergi bersama kedua orang sahabatnya KH Shidiq dan Masagus Haji Abdul hamid bin Mahmud (KH Muara Ogan). 

Belum bisa dipastikan, berapa lama Kiayi Delamat berada di Mekkah, yang bisa dipastikan mereka belajar kesana atas beasiswa yang diberikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin Pangeran Ratu (Sultan Mahmud Badaruddin II/SMB II) yaitu Sultan dari Kesultanan Palembang Darussalam yang berkuasa saat itu.

Di Mekkah, Kyai Delamat menimba ilmu kepada Syech Muhammad Saman Al-Madani. Tokoh yang disebut terakhir inilah yang menjadi guru dari Syech Abdul Somad Al-palembani. Selama menjadi murid Syech Muhammad Saman Al- Madani, Kyai  Delamat banyak menerima ajaran Ratib Saman.

KH Abdurrahman Delamat atau Kyai Delamat bin Saparudin Rungkat dikenal sekarang ini adalah sebagai pendiri dari Masjid Al Mahmudiyah atau Masjid Suro di kawasan 30 Ilir Palembang sekitar tahun 1889,  Masjid Rohmaniyah yang terletak di Kelurahan 35 Ilir Palembang, dan Masjid Jami di Gandus Palembang 

Masjid Suro di 30 Ilir Palembang // Sumber : Sutanadil Institute
Masjid Suro di 30 Ilir Palembang // Sumber : Sutanadil Institute

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun