Untuk memperkuat opini dalam Artikel ini, penulis telah menyajikan juga Data Primernya, yaitu data yang didapat dari pengalaman langsung saat terjadinya peristiwa Perang Benteng dan menjadikannya merupakan Catatan Semasa, berupa buku catatan perjalanan mereka yang terlibat dalam "Perang Benteng, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang"
Untuk itu diharapkan kepada para pihak yang berkepentingan dan berkuasa saat ini untuk kembali membantu memperkuat penelitian ini dan hendaknya kembali melakukan dekonstruksi sejarah di Pulau Kemaro yang selama ini “terlupakan” sejarah besarnya, sehingga juga diharapkan akan menjadi sebuah Cagar Budaya penting yang nantinya menjadi tempat tujuan wisata yang menarik dilevel dunia Internasional, karena saat Perang Benteng itu terjadi juga telah melibat berbagai Bangsa dan Negara.
*) Penulis adalah Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute.
Bogor, 1 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H