Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Sejarawan - Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terlupakan! Benteng Manguntama, Benteng Pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam di Pulau Kemaro

1 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 28 April 2024   20:34 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Hikayat Palembang Oleh : Tim Lembaga Kajian Melayu "Majelis Reboan", Sumber : Sutanadil Institute 

TERLUPAKAN…! 

BENTENG MANGUNTAMA, Benteng Pertahanan Kesultanan Palembang di Pulau Kemaro

 

Oleh : HG Sutan Adil

Pulau kemaro adalah salah satu delta kecil atau pulau kecil yang terletak di tengah perairan Sungai Musi yang berlokasi di timur Kota Pelembang, yang juga seperti delta lainnya disepanjang sunga musi; Pulau Karto, Pulau Salanama, Pulau Borang dan Pulau Delta Upang. Pulau Kemaro ini memiliki luas ±79 Ha dengan ketinggian 5 m dpl,  berseberangan dengan daerah Plaju dan Bagus Kuning bagian diselatannya.

Lukisan Situasi Perang Benteng Pertama (I) disekitar Pulau Kemaro // Sumber : Sutanadil Institute
Lukisan Situasi Perang Benteng Pertama (I) disekitar Pulau Kemaro // Sumber : Sutanadil Institute

Selain adanya penduduk lokal, di Pulau Kemaro ini juga ada sebagai tempat wisata “Buatan” seperti; adanya Pagoda berlantai 9 yang dibangun tahun 2006, Kelenteng Hok Tjing Rio (Klenteng Kwan Im) yang dibangun sejak tahun 1962, Penginapan atau Cottage, serta adanya cerita mitos makam Legenda Siti Fatimah dan Tan Bun An yang terletak saling berdampingan.

Namun sangat disayangkan, keberadaan adanya “Sejarah Besar” Kesultanan Palembang Darussalam di Pulau Kemaro tidak terangkat dan terus termarjinalkan. Sampai saat ini, keberadaan Benteng Pertahanan ini terus dipertanyakan dan sedikit sekali Penelitian Sejarah yang dilakukan. Terakhir, bahkan disimpulkan bahwa di Pulau kemaro ini tidak diketemukan peninggalan arkeologis Benteng Pertahanan dan hanya ada peninggalan Goa Jepang saja,(https://kumparan.com/urbanid/arkeolog-temukan-bungker-jepang-di-pulau-kemaro-palembang-1vRTiKCJTcT/1).

Sumber : Joan Van der Laen
Sumber : Joan Van der Laen

Padahal, Sebagaimana tercatat dalam lukisan sketsa oleh komandan perang VOC di tahun 1659 M, bernama Laksamana Joan Van Der Laen, disaat akan menyerang Palembang, bahwa di Pulau Kemaro tersebut  terdapat minimal ada dua Benteng Pertahanan dari Kerajaan Palembang saat itu, yaitu; Benteng Manguntama dan satu Benteng Rakit di perairan sungai musi didepannya.

Sebagaimana telah diceritan di Buku “Perang Benteng, Perang Maritim Terbesar abad 17 dan 19 di Palembang” karya HG Sutan Adil serta artikel sebelumnya bahwa diseberang pulau kemaro di daerah Plaju, juga ada dua benteng besar lainnya bernama Benteng Tambak Bayo dan disebelah baratnya lagi ada Benteng Martapura.  Dimasa normalnya saat itu, benteng-benteng tersebut berfungsi sebagai pos pantau dan  pintu gerbang sungai sebelum masuk ke pusat Kota Palembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun