BENTENG KURUNGAN NYAWO, Benteng Pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam di OKU Timur
Oleh : HG Sutan Adil
Sejak zaman kolonialis dahulu, Dusun Kurungan Nyawo ini sudah dikenal sebagai daerah tempat perlindungan bagi pejuang yang melarikan diri dari kejaran Kolonialis. Mereka selalu dilindungi warga desa tersebut dan selamatlah nyawanya dari kejaran penjajah. Jadi Masyarakat setempat banyak berhasil menyelamatkan nyawa orang-orang tersebut, sehingga daerah ini kemudian dikenal dengan nama Kurungan Nyawa atau sangkar untuk bertahan hidup.
Namun, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa di wilayah yang berada di Desa Muncak Kabau, Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja, kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atau Oku Timur ini dahulunya juga terdapat Benteng Pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam untuk menahan serangan Kolonialis dari arah Lampung.
Kembali berdasarkan naskah catatan kuno Hikayat Palembang (Cod.Or.2276C) dan Buku “Perang Benteng, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 Di Palembang”, menyebutkan bahwa setelah banyak membuat Benteng Pertahan di Wilayah Kota Palembang dan Sekitarnya, Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) juga membangun beberapa Benteng Pertahanan di wilayah Uluan, termasuk salah satunya di Ulu Sungai Komering untuk menahan laju milirnya serangan dari wilayah selatan atau Lampung.
Wilayah Lampung saat itu sudah dikuasai oleh Belanda dan untuk menahan serangan dari wilayah selatan tersebut maka dibuatlah sebuah Benteng Pertahanan di Dusun Kurungan Nyawo tersebut dengan dipimpin oleh Pangeran Wiradiwangsa dengan dibantu oleh beberapa Priyayi dan Menteri lainnya dengan nama Benteng Kurungan Nyawo.
Apa yang diperkirakan oleh SMB II ternyata benar, di Benteng Pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam inilah sering sekali terjadi serangan Belanda dari wilayah Lampung dan umumnya dapat dikalahkan oleh Prajurit Benteng Kurungan Nyawo yang juga dibantu penduduk lokal disini.
Berdasarkan pengamatan penulis saat berkunjung ke wilayah ini dalam rangka menyelesaikan program Ekspedisi Sriwijaya 2022 lalu , terlihat memang banyak sekali terlihat kuburan tua pribumi dan orang asing disana.