Sangsapurba setuju, dan meminta mereka untuk menunjukkan kepadanya sarangnya. Kemudian seorang jagoan bernama Peramas Cumambang diutus oleh Sangsapurba dengan pedangnya yang terkenal Chora Samanda Kian, untuk melakukan pengabdian ini. Dia mengikutinya, dan begitu dia mendekati tempat itu, ular itu mencium bau manusia, membuka lilitannya. Segera setelah sang juara melihatnya tergeletak dengan gulungan besar seperti bukit kecil, ular itu melihatnya, dan bergerak, seketika sang juara memukulnya dengan pedang, dan memotongnya menjadi tiga bagian.
Kemudian sang jagoan datang dan memberitahu Sangsapurba, dan mengembalikan pedangnya. Dia sangat senang, dan memuji tingkah lakunya dengan banyak pujian, dan memberinya pakaian kerajaan seperti anak raja. Namun, dalam pertempuran ini, pedang Chora Samanda Kian menerima seratus sembilan puluh takik.Â
Kemudian seluruh rakyat Kuantan mengangkat Sangsapurba menjadi raja mereka, dan dia diangkat menjadi raja Menangcabow, dan dari dia diturunkan semua generasi raja Pagaruyung sampai hari ini.
*) Penulis adalah Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute
Bogor, Ramadhan 1444 H
Blog     :  https://www.kompasiana.com/sutanadilinstitute9042
Email    :  gustav.acommerce98@gmail.com
FB Â Â Â Â Â : Â https://www.facebook.com/sutan.adil
Youtube : Â https://www.youtube.com/@truebackhistoryofficial4204
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H