Mohon tunggu...
Iwan Darmawan
Iwan Darmawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

RockAnthemYourBrain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salah: Trend Diet Galau

30 April 2013   17:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:21 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Try to parody

Hanya Prolog Galau-nya si Tono

Remaja di jaman modern, berpeluang menciptakan berbagai prestasi yang membanggakan dari berbagai bidang. Olah Raga, Akademik, Musik dan banyak lagi.

Lain halnya dengan Si Tono, remaja SMA yang kini mulai “Gede”. Mengenal cinta sebagai suatu hal yang luar biasa berbunga dihatinya. Hari-harinya begitu ceria, serasa dunia menjadikannya trending topic Twitter dan Kompasiana, serta mejadi Headline majalah Times di Amerika Serikat.

Tini yang begitu menggemaskan, kini harus Tono relakan bersama pria lain yang jauh lebih tampan. “Jedeeeerr.. Laksana petir menyambar di pagi cerah,” kini Tono menjadi galau. “Tini oh Tini… separuh hidupku kan kulalui dengan tangisan,” seru Tono yang kini senang mendengarkan lagu-lagu Sammy Simorangkir.

Tono yang galau kini lebih sering menyendiri, mulutnya berasa duri menusuk-nusuk lantas makanpun tak enak, di pikirannya kini hanya ada luka. Setiap hari, ia hanya makan setengah piring, padahal biasanya, dia makan 4 jam sekali karena bahagia bersama Tini. Berat badannya yang dulu 73Kg kini turun menjadi 50Kg “Woow… Amazing it!”.

1367316533619503212
1367316533619503212

Lantas, teman-teman Tono pun berkata, “Lo hebat yah, bisa turun sampe 23Kg, kita mau dibikin Six Pack aja, susahnya minta ampuun…”

Gunjingan demi gunjingan kini bersua ke pelosok negeri. Teman-teman wanita Tono, mulai tertarik dengan diet Tono yang tak disengaja dan sangat kontroversial itu. Lantas, mereka mencobanya, dan … berhasil menurunkan berat badannya hingga memenuhi taraf ideal.

Kini di SMA Tono, trend diet galau sangat digemari. Banyak siswa dan siswi mendadak putus nyambung demi memenuhi hasratnya untuk terlihat lebih cantik dan memiliki otot yang bagus ala binaragawan. Bahkan yang tak punya pacar pun ikut-ikutan galau, laah.. kenapa ikut-ikutan galau juga, ya? Ooh.. ternyata, mereka galau karena meratapi nasib terus-terusan gak punya pacar.

Intermezoo: Yang lebih mengejutkan adalah, guru-gurunya pun ikut-ikutan galau. Tanya kenapa? Mereka galau karena mikirin nasib UN yang Absurd. Sangat absurd. Kasian. (t_t)

Salah: Trend Diet Galau

Ternyata, trend diet galau remaja jaman sekarang ini, harus segera dihentikan! Apa sih alasannya? C3kid0t zh4 N13ch…

1.Prestasi jauh dari hadapan

Jaman sekarang anak SMA biasa aja? Itu sih era 70-an, remaja yang penting gaya.

Tapi itu terulang kembali, anak SMA sekarangpun sama juga, Jomblo = Merana. Mulai masuk SMA, mulai punya pacar, jadi lupa sama prestasi, saat diputusin, galau dan semakin lupa sama prestasinya. Lantas apa yang kalian berikan pada bangsa dan negara ini?

2.Strees yang berakibat buruk pada kejiwaan

Tidak sedikit dari remaja SMA saat ini yang kegalauannya melewati batas sehingga mengalami strees berat yang berujung pada gangguan terhadap kejiwaan. Memang bagus sih, badan ideal, tapi kalau gila apa fungsinya?

3.Kurang Gizi

Turunnya 23kg berat badan Tono ternyata bukanlah prestasi, lebih kurang karena dia mengalami kekurangan gizi. Bayangkan! Gizi apa yang ia dapatkan dari makan hanya setengah piring sehari? Sudah dipastikan Tono kurang gizi, yang jelas akan berakibat kurangnya semangat, cepat lemas, mudah sakit dan dampak negatif lainnya.

4.Resiko Penyakit Jantung

Hidup memang tidak mungkin jika tidak ada masalah. Tetapi jika terus diratapi (galau) jelas tidak baik untuk keseimbangan tekanan darah yang lebih sering mengeluarkan emosi negatif. Emosi negatif yang bisa tiba-tiba meluap, dapat menyebabkan aliran darah tidak seimbang dan berujung memberikan dampak buruk terhadap kesehatan Jantung kita.

5. Metabolisme Tubuh tidak Seimbang Galau merupakan kondisi emosi negatif. Suatu emosi yang dirasakan oleh seseorang bisa jadi merupakan sebuah efek dari kadar hormon tertentu yang ada di dalam tubuh seseorang. Begitu juga sebaliknya, emosi negatif juga merangsang kelenjar Hypotalamus untuk menstimulasi hormon-hormon tertentu diproduksi berlebih. Padahal jika diperhatikan, hormon memberikan efek tertentu pada organ ataupun kondisi lainnya dalam tubuh. Hormon yang diproduksi dalam tubuh seseorang memberikan dampak sistemik dalam metabolisme.

Secara sederhana, galau membuat metabolisme dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Ketika kondisi ini terjadi terus menerus muncul gejala-gejala tertentu, jika diabaikan maka berpotensi menjadi sebuah penyakit kronis.

Mungkinkah kita memiliki badan yang ideal dengan mengorbankan kesehatan kita yang justru nilainya lebih besar dari itu? Galau tidak sama dengan men-diet-kan seseorang, loh! Lebih-lebih menjadi remaja berprestasi adalah sebuah modal untuk lebih mempunyai nilai di mata orang lain, ketimbang badan ideal, cantik atau tampan yang hanya bisa didapatkan sementara saja. Tetapi berprestasi akan dikenang selamanya.

Pesan untuk teman-teman Tono:

Bahagiakan orangtua kalian. Pantang menjadi galau-ers, atau pura-pura galau biar susah makan lantas sekalian aja diet, biar bisa ngurusin badan, tapi badan jadi tidak sehat. Nah, loh!

Kan sayang, diet berhasil, tapi kemudian jadi gila, kena serangan jantung atau jadi penyakitan. (t_t)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun