Mohon tunggu...
Susy Rizky
Susy Rizky Mohon Tunggu... Dagang -

Ibu rumah tangga dan warga negara biasa, yang terusik perhatiannya karena negara semakin lama semakin jauh dari rakyatnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pendukung Sri Mulyani di Facebook Percaya KPK akan Bertindak Independen

26 Februari 2010   11:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:43 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbekal surat ijin dari Polda yg Mbak Mona urus kemarin, dengan mantap kami berangkat ke Gedung KPK di Rasuna Said, Jakarta. Indah & Rizal sudah menyiapkan Petisi kepada Lembaga-lembaga Negara dan juga kepada Presiden, lengakp dengan hampir 70 set fotocopy-annya untuk dibagikan kepada teman-teman dan juga media. Hujan yang cukup deras di daerah Rawamangun tidak menyurutkan langkah untuk tetap melaksanakan rencana hari ini untuk berkunjung ke Presiden, KPK, DPR dan POLRI. Saya tau, kita semua sudah berdoa untuk hari ini, apapun yang terjadi, pasti sudah seijin Tuhan. Kalau memang hujan terus, berarti belum saatnya kita menyampaikan Petisi kita ini, tapi kalau hujan berhenti berarti Tuhan menyiram bumi agar suasana jadi sejuk dan kita nggak kepanasan untuk membacakan Petisi di depan kantor KPK, yang biasanya panas dan berdebu. Dan saudara-saudara, yang terakhirlah yang terjadi tadi siang. Kami semua diterima dengan baik di KPK. Tampaknya berita tadi pagi di Detiknews sudah dibaca oleh staf Humas KPK. Mereka langsung mempersilahkan kita masuk ke Ruang Tunggu. Staf Humas menanyakan apakah kita ingin diterima oleh Ketua KPK atau dengan Humas? Saya bilang kita mengerti bahwa Ketua KPK pasti sibuk, jadi cukuplah kita diterima oleh Bagian Humas saja. Karena ruangan tidak cukup untuk menampung semua yang hadir, maka 5 orang masuk bertemu dengan HUmas KPK. Terjadi dialog dan tanya jawab yang cukup membuat kita lega dan yakin bahwa KPK akan bertindak independen dan fair. Beberapa pertanyaan kita dijawab dengan tegas oleh Humas KPK. Pertemuan berlangsung kurang lebih 20 menit dalam suasana yang akrab dan familiar, karena Humas KPK cukup terbuka menerima kita. Di penghujung pertemuan, kita minta ijin agar diperbolehkan membacakan petisi di depan media yang banyak berkumpul di Lobby Gedung. Saya agak surprise, karena sebetulnya kita sudah siap untuk bisa membacakan Petisi di sidewalk/luar Gedung KPK, tapi ternyata pihak Security mengijinkan kita membacakannya di dalam area Gedung KPK. Teduh dan tidak khawatir kehujanan (awan masih gelap). Segera Ibu-ibu dari Djafaara sekeluarga membentangkan poster-poster yang disiapkan oleh Dinda, putri dari Mbak Monalisa. Saya terkesima buat kedua kalinya, karena hanya dalam satu malam, Dinda menyiapkan poster banyak sekali! Petisi yang disusun oleh Sri Indahwati dan M Rizal dari rangkuman posting di wall, forum diskusi dan notes dibacakan dengan lantang oleh Rori. Karena Petisi agak panjang, setelah halaman pertama selesai dibacakan, kita minta media agar membaca saja sisanya dari fotocopy yang sudah kita bagikan. Waktu yang sempit mengharuskan kita harus segera berangkat ke DPR. Di DPR, Pak Ali Sutra mengarahkan kita ke Gedung Sidang Pansus, siapa tau bisa ketemu dengan fraksi2 yang ada disana dan sedang bersidang. sayang sekali kita agak terlambat, tapi sempat ketemu dengan Anas Urbaningrum (PD), Ganjar Pranowo (PDIP), Andi Rahmat (PKS),Romahurmuzi (PPP). Kita sampaikan Petisi kita dengan sedikit pesan agar mereka mau membaca dan memperhatikan isi Petisi KPI SMI, yang merupakan bentuk keprihatinan atas politisasi kasus BOBC dan harapan kita ke depan berkaitan dengan penyelesaian masalah tersebut. Selanjutnya kita minta waktu 10 menit untuk bertemu dengan Fraksi Partai Demokrat, yang diterima oleh Bapak Agung Budi Santoso & Bapak Anton Sukartono Suratto. Kita berbincang-bincang dalam sebuah ruang rapat berkapasitas 25 orang, dan semua kursi terisi penuh. Banyak pertanyaan, pernyataan dan bahkan kekecewaan disampaikan kepada keduanya. Hampir seluruh temen-teman kta medapatkan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya. Dan keduanya mendengarkan dengan sabar. Pertemuan yang rencananya berlangsung 10 menit, molor menjadi hampir 1 jam. Pak Agung dan Pak Anton menghargai pendapat kita, dan berusaha untuk memenuhi harapan teman-teman untuk berusikap lebih tegas dalam masalah BOBC ini. Diakhir pertemuan, Pak Agung menyerahkan dua set salinan Pandangan Akhir Fraksi PD atas kasu Bank Century sebagai oleh-oleh buat teman-teman di KPI SMI. Dari DPR, kami langsung meluncur ke Sekneg untuk menyerahkan Petisi kepada Presiden yang isinya berbeda dari Petisi kepada lembaga-lembaga negara tadi. Surat diterima oleh Sekneg, dan dijamin bahwa surat tersebut akan sampai ke Bapak Presiden SBY. Jam 5 sore baru semuanya selesai dan kita baru ingat, dari siang belum makan. Pak Markus Thalo bahkan belum makan dari pagi. Saking excitednya, kita lupa makan siang. Begitu ringkasan kegiatan kemarin, 25 Februari 2010. Terima kasih untuk Bu Altje yg sudah datang khusus dari Bandung hanya untuk acara ini, Dinda (putrinya Mbak Monalisa) yg sudah menyiapkan poster, Sri Indah dan Rizal yang merangkum Petisi, juga kepada teman-teman yg datang ( Ali Sutra, Ibu Roseanna sekeluarga, Mbak Monalisa Djafaara, Pak Markus Thalo, Rori, Lutfi, Sugeng Sugiarto, Vicky Vanita, Ferry Irawan, Yenny Anggraini, Benny Handoko, Joko Tirto Raharjo, Desy, Pak Guntar dan ada satu lagi dari Kupang (saya tidak sempat tanya, keburu pulang), Pak Samsi, Pak Simbur, Mbak Eva Rasyad , kepada semua teman yg mendoakan dari jauh, dan juga semua teman yang telah memberi masukan dan merevisi materi Petisi (Mas Adzanta, Baron, Grig, Wardhana dll). Maaf untuk Karmita Gayatri dkk serta Lie Ju yang tidak sempat kami tunggu ke ikutsertaannya di KPK karena waktu yang sempit. Ini baru langkah awal, kita akan banyak melakukan hal lain lagi agar seorang Sri Mulyani bisa mengawal, mengawasi dan meningkatkan perekonomian negara kita sampai akhir masa jabatannya. Semoga kita bisa mengajak lebih banyak orang mengerti dan memahami, bahwa kebijakan BOBC yang beliau ambil sudah benar, dan agar beliau mendapatkan pengakuan yang pantas atas tugas negara yang telah dikerjakan dengan penuh integritas! Anda juga mendukung Sri Mulyani  seperti kami juga? Silahkan bergabung di Group Facebook Kami Percaya Integritas Sri Mulyani Indrawati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun