Mohon tunggu...
susteryohani
susteryohani Mohon Tunggu... Mahasiswa - biarawati

Tuhan adalah andalanku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendengar Vs Mendengarkan

3 Mei 2024   22:45 Diperbarui: 3 Mei 2024   23:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata mendengar dan mendengarkan dua kata yang tujuannya sama tetapi pelaksanaannya berbeda.

Mendengar berarti seseorang mendengar apa yang disampaikan kepadanya, misalnya seorang ibu menyuruh anak perempuannya untuk pergi membeli susu adiknya. kerana mempunyai telinga amak ia mendengar dan berkata ia kepada ibunya, tetapi hanya sekedar didengarkan dan tidak bergegas untuk melakukannya.

Tetapi ketika kata mendengarkan berarti seseorang yang mendengarkan apa yang disampaikan dan sekaligus melaksanakannaya seperti contah diatas tetapi perbedaannya bahwa anak perempuannya itu pergi melaksanakan apa yang telah di sampaikan kepadanya.
dua kata yang sama tetapi memiliki perbedaan.

Dalam hidup sehari-hari  kedua kata ini juga selalu hidup dalam diri setiap manusia.
kadang ada yang menjadi hanya sekedar pendengar tetapi tidak memakai hati sehingga setiap saat itu tak mampu mengambil makna yang penting, karena hanya berlalu begitu saja.

Begitu juga sebaliknya kadang orang ada yang menjadi seorang yang sangat mendengarkan sehingga yang di dengarkan itu mampu dimaknainya. terutama dalam hal mendengar dan mendengarkan ini yang terpenting bagi mana seseorang dalam menanggapi setiap peristiwa yang di alami termasuk mendengar dan mendengarkan suara hati yang berbicara dengan halus. 

Untuk itu sebagai manusia yang diciptakan dengan sempurna dan bahka manusia yang memiliki telinga untuk tetap memiliki sikap mendengarkan dalam hidup, karena ketika mampu mendengarkan dengan baik maka mampu mengatasi keadaan yang terjadi setiap hari dan bahkan dalam setiap peristiwa yang dialami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun