Mohon tunggu...
Susniati Sus
Susniati Sus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar, mahasiswa

Mahasiswa, STAI SADRA JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Tani

28 Juni 2021   09:09 Diperbarui: 28 Juni 2021   09:13 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

(Tanpa petani kita tidak akan punya makanan.)

Sebegitu butuhnya kita pada jiwa-jiwa mulia itu, namun apakah cinta sudah dibalas cinta hari ini?. Meski mereka bekerja ikhlas, kita tetaplah sang butuh. Maka kita perlu sedikit memuliakan bukan menjadikannya pesuruh yang seolah menjadi budak oleh para stakeholder berkuasa itu. Ia terlampau berjasa ,maka sudah sepatutnya sang butuh yang kaya raya itu 'tak' hendak menelantarkannya begitu sahaja. Meski petani bisa menjadi profesi menjanjikan di abad ini, jangan lupa ada banyak sekali petani-petani kecil diluar sana, mereka juga butuh daging untuk disandingkan dengan nasi. Namun sayang, mereka tidak punya rupiah untuk membeli sepotong daging. Barangkali, tuan dan puan yang budiman dan kaya raya mau membagi sepotong daging untuk mereka?

Kita hidup di negeri kaya raya, subur 'bak' tanah surga.

"Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman"

Sungguh indah syair itu. Tapi, zaman sudah dikuasai teknologi hari ini. Dikendalikan manusia-manusia cerdas yang awalnya hanya makan nasi dari keringat para petani, dan kini bertransformasi menjadi super manusia dengan ide briliannya. Meski super, mereka masih makan nasi, tidak makan batu dan sejenisnya, hehe. Namun, kedatangan mereka menggerus para petani kita. Mungkin inilah konsekuensi zaman serba canggih. Petani menjadi profesi yang tidak lagi menggiurkan, namun hanya sekedar pilihan sampingan. Salah-salah petani bisa punah di kemudian hari, semoga saja tidak. Bahkan, univesitas/perguruan tinggi yang meyediakan jurusan 'Pertanian' pun tidak banyak diminati oleh generasi muda kita hari ini, lebih karena 'stigma' bahwa petani itu pekerjaan rendahan. Pun begitu, profesi tani 'tak perlu dipelajari di sekolah formal, 'toh'  kita juga bisa bertani apapun profesi kita.

Pada dasarnya, eksistensi dan kesejahteraan petani butuh support system agar tetap eksis. Maka dari itu, sebagai generasi muda yang budiman, mari ciptakan inovasi baru dalam pertanian, tidak perlu dengan 'cangkul' tapi dengan inovasi dan teknologi kreatifmu yang bisa meringankan beban para tani. Untuk tuan dan puan yang terhormat, jangan hendak lupa pada kesejahteraan petani agar mereka pun dapat hidup makmur sentosa sepertimu.

                    Salam Anak Tani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun