Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia karena berkurangnya sekresi insulin baik secara absolut maupun relatif atau disebabkan kerena terjadi resistensi insulin.
Penderita Diabetes Militus seringkali mengalami gangguan pada mulutnya diantarannya yaitu Xerostomia. Apa itu Xerostomia? Xerostomia merupakan penurunan laju aliran saliva, baik pada pasien DM yang terkontrol maupun yang tidak terkontrol, ini disebabkan oleh berbagai macam hal, diantaranya adalah usia, semakin menua usia kita yang terkena DM maka semakin menurun pula laju aliran saliva, yang kedua yaitu jedis kelamin, perempuan memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan laki laki, ini dikaitkan dengan hormone pada perempuan terutama yang sudah menopause, ini disebabkan karena menurunnya kadar resetor estrogen β sehingga mengakibatkann menurunnya kadar saliva, karena esterogen β yang berperan mengatur pertumbuhan sel pada epitel mukosa mulut, kelenjar saliva dan gingiva.
Saliva merupakan cairan tubuh yang penting dan membantu dalam menjaga kesehatan rongga mulut. Fungsi saliva tidak hanya sebagai proteksi tetapi juga memiliki fungsi lain seperti melindungi dan melapisi mukosa dari iritasi serta membantu dalam berbicara dan menelan.
Apabila sekresi saliva kurang dari normal, hal tersebut dapat mengurangi fungsi dari saliva itu sendiri. Berkurangnya aliran saliva dapat mengakibatkan meningkatnya risiko timbulnya lesi pada mukosa rongga mulut seperti infeki kandidiasis, risiko karies yang tinggi dan kesulitan dalam menjaga kesehatan rongga mulut. Penurunan aliran saliva juga dapat mengakibatkan penurunan terhadap kualitas hidup seseorang sehingga timbul gejala subjektif seperti mulut kering, susah dalam mengunyah, menelan dan berbicara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H