Mohon tunggu...
Susi Verlia
Susi Verlia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ingin Segera Berhaji ? Yuk Saatnya Persiapkan Haji Sedini Mungkin

1 Januari 2019   01:19 Diperbarui: 3 April 2019   01:00 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua ummat Muslim di dunia khususnya kita sendiri sebagai pemeluk agama Islam pasti ingin menjalankan rukun Islam yang ke lima ini.yaitu yang disebutkan dalam rukun islam yang ke - 5 untuk menunaikan ibadah haji. Dan bukan sebuah rahasia lagi kalau ibadah haji butuh persiapan yang matang dan panjang. Dana yang tidak sedikit adalah faktor utama yang membuat banyak orang menghela nafas panjang untuk berpikir ulang sebelum 

mendaftar sebagai jamah haji. Persiapan untuk menunaikan rukun Islam ke-5 ini ternyata bukan hanya sekedar dana, tapi fisik yang prima juga penting. Jamaah haji tidak hanya duduk diam di dalam masjid dan berdoa saja. Mereka wajib juga jalan kaki bolak-balik Safa-Marwah sebanyak 7 kali serta mengelilingi Ka'bah sambil berdesakan dengan banyaknya jamaah lainnya. Dan tentunya dibutuhkan stamina yang ekstra dan fisik yang tahan banting.

Tentang beribadah haji, seperti yang di sampaikan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW), agar umatnya agar selalu memanfaatkan waktunya sedemikian rupa untuk berbuat kebaikan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW mewasiatkan 5 perkara penting agar dimanfaatkan yang sebaik mungkin sebelum datangnya 5 perkara. Ke-5 perkara tersebut, hidup sebelum mati, muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin dan lapang sebelum sempit.

Boleh jadi ke-5 perkara itu ada dalam diri kita pada saat ini dan selagi masih hidup, sehat, muda, kaya dan lapang. Memang, ketika bicara soal usia merupakan salah satu misteri ilahi, tidak ada satu pun manusia yang bisa mengetahui. Hanya Allah Subhanahu Wata'ala (SWT) yang Maha tahu, sebab Dia yang Maha Mengetahui segalanya. Sebagai manusia kita tidak akan pernah tahu kapan ajal kita tiba. Kematian bisa jadi menjemput para lansia. Tapi maut juga bisa datang kapan saja kepada mereka yang masih balita. Sejatinya, maut akan menghampiri siapa saja yang sudah Allah kehendaki, tanpa bisa diduga manusia.

Maka dengan itu, tdak ada salahnya jika kita hidup di dunia sekarang ini, mempersiapkan bekal akhirat kita nanti. Dengan beribadah haji yang merupakan salah satu ibadah yang sangat di impikan oleh setiap umat muslim khususnya. Namun pada kenyataannya, melaksanakan ibadah haji memang harus mempersiapkan berbagai kebutuhan penting. Selain dari segi jasmani dan rohani, tentunya dalam segi biaya juga diperhitungkan

. Karena memang, ibadah haji memerlukan dana yang tidak sedikit dari sisi keuangan namun tidak berarti yang bisa menunaikan ibadah ini hanya orang kaya saja. Kalau dilihat dari sisi ekonomi, sebagian dari masyarakat Indonesia yang terutama dari kalangan menengah bawah merasa putus asa untuk menjalankan ibadah ke Tanah Suci, karena faktor dari biaya. Mirisnya lagi, untuk di kalangan menengah keatas cenderung menyepelekan dengan tidak menyisihkan dana mereka dari jauh-jauh hari, akibatnya melaksanakan ibadah haji juga sulit terlaksana.

Ada banyak juga ummat muslim yang sering kali mempersiapkan ibadah hajinya saat usia dewasa atau setelah merasa sudah mapan. Bahkan tidak jarang yang merencanakannya ketika sudah memasuki lansia. Akibatnya, banyak jamaah haji Indonesia didominasi dari kalangan lansia. Padahal secara fisik, tentu akan mempengaruhi kemampuan saat mengikuti serangkaian ibadah haji. "Karena itu, sebaiknya para orangtua harus bisa mendidik anak-anaknya untuk segera bisa persiapkan Haji Sedini Mungkin.

Jika bisa berhaji di usia muda, selain untuk membantu memudahkan manajemen pelaksanaan haji, juga sebagai upaya antisipasi lamanya waktu tunggu hingga mencapai 10-20 tahun.

Lagi-lagi, mumpung masih badan masih sehat, usia pun masih muda dan ada kesempatan, maka akan lebih bagus jika dipersiapkan dari sekarang. Artinya jika badan kita sehat dan tenaga kita kuat, tentunya ini akan mendukung aktivitas selama ibadah haji menjadi lebih khusyu dan nyaman.

Jika selagi muda mampu menunaikan ibadah haji,kenapa harus nunggu tua? Saatnya berhaji Sedini mungkin. Seperti yang kita ketahui,melihat para jamaah ibadah haji banyaknya yang sudah berusia senja. Sebenarnya, hal itu bisa kita akali dengan daftar haji sedari dini, sehingga bisa naik haji di usia yang masih muda.

Ada banyak alasan kenapa tabungan haji begitu penting untuk kita miliki :

Antrian untuk Berangkat Haji Bisa Bertahun-Tahun

Dari hari ke hari, orang yang ingin naik haji semakin banyak. Ini yang membuat antrian untuk pergi haji akhirnya jadi tambah mengular hingga bertahun-tahun lamanya. Mumpung usia masih muda, bukankah lebih baik jika kita segera membuka tabungan haji. Jika dananya sudah cukup, bisa langsung daftar. Jikalau memang harus menunggu, paling tidak ketika hari keberangkatan tiba, fisik kita masih kuat karena usia belum terlalu renta.

Tabungan Haji Menjadikan Niat Makin Konsisten

Niat saja kadang tidak cukup tanpa adanya ikhtiar nyata. Dengan memiliki tabungan haji, setidaknya niat untuk beribadah ke Tanah Suci semakin hari semakin konsisten dan akan mengalami peningkatan. Ini karena beribadah haji sudah pasti jadwal keberangkatannya, sehingga kita bisa imbangi juga dengan persiapan lainnya yang lebih pasti. Misalnya dengan memperdalam pengetahuan agama khususnya yang berkaitan dengan ibadah haji, seperti manasik, dan persiapan teknis lainnya.

Alasan kenapa tabungan haji itu begitu penting dimiliki ?

ingin-segera-hajj-5c2a5d0b12ae941c0d52e1c2.jpg
ingin-segera-hajj-5c2a5d0b12ae941c0d52e1c2.jpg
Untuk merencanakan ibadah haji memang harus dilakukan sejak dini. Lebih cepat perencanaan yang dibuat, maka akan semakin baik. Apalagi jika kita sudah memiliki niat untuk menunaikan ibadah haji, maka aksi untuk menabung harus disegerakan. Financial planning memang harus menjadi fokus utama bagi kita. Pasalnya, naik haji itu butuh dana yang konon katanya terus membengkak disetiap tahunnya. Makin cepat program menabung dimulai, makin cepat juga biaya yang terkumpul, dan makin dekat juga waktu untuk ke Baitullah.

Sebenarnya, agar bisa berangkat ke Tanah Suci lebih mudah terlaksana jika kita melakukan perencanaan terhadap keuangan dengan baik, karena investasi untuk dana haji tidaklah sulit. Kita harus memilih terlebih dahulu jenis keberangkatan yang kita inginkan. Berikut tentang Tabungan Syariah dari Bank Danamon :


Tabungan yang memfasilitasi kita untuk mewujudkan niat kita untuk menunaikan ibadah Haji. Baik untuk nasabah yang sudah mencukupi syarat setoran awal maupun Nasabah yang masih merencanakan dana ibadah haji.

1. Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH)

Memberikan kemudahan bagi Nasabahnya uhntuk melakukan pendaftaran ibadah Haji melalui pembayaran setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Rp25 Juta yang terkoneksi langsung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementrian Agama RI.

2. Tabungan Rencana Haji iB

Merupakan tabungan rencana yang menggunakan prinsip Syariah bagi hasil (Mudharabah) dalam mata uang Rupiah yang disediakan khusus untuk mewujudkan keinginan niat suci, dalam menunaikan ibadah Haji.

Jika kita telah memiliki tujuan spesifik dan rancangan keuangan maka the key of success sudah kita pegang untuk ke Tanah Suci. Jika rancangan keuangan sudah berjalan dengan lancar dan stabil, jangan lupa juga untuk membekali diri dengan kesehatan jasmani dan rohani sebelum berangkat seperti mempelajari manasik haji (tata cara melakukan ibadah haji), memperbanyak doa dan memperbanyak sholat, mengurangi prasangka buruk ke orang lain, menjauhi maksiat, dan jangan sampai terlupa juga untuk menabung sekaligus beramal.

Ditulis oleh https://www.susiverliya.com/

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun