Mohon tunggu...
Susi Qory Utami
Susi Qory Utami Mohon Tunggu... Lainnya - squ1702

"Dia tahu aku mencintainya,tapi aku mencintainya lebih dari yang dia ketahui.” -Rumah Sufi- Mahasiswa UIN Khas Jember (ProgramDoc)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pekerjaanku, Ibadahku

17 September 2023   11:03 Diperbarui: 17 September 2023   11:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sungguh, seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolaknya." (HR. Al-Bukhari)

Manusia diciptakan Allah Swt. dengan segala bentuk kasih sayang tak terhingga. Allah Swt. mengajarkan manusia ilmu pengetahuan dan hikmah. Allah Swt juga memberikan gelar yaitu Khalifah Fil Ardhi yang artinya manusia sebagai pemimpin, pengelola serta bertugas menciptakan keseimbangan dan keamanan di muka bumi. Manusia memimpin, mengelola dengan melakukan aktivitas bekerja sampai pada saat ini dengan tujuan untuk melangsungkan kehidupan. 

Tidak hanya melangsungkan kehidupan, bekerja juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan niat mendekatkan diri kepada Allah Swt. dapat bernilai ibadah. Allah Swt. dalam firmannya Surah At-Taubah ayat 105 berisi perintah untuk bekerja.

 

Artinya: "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah: 9/105).

Lantas, bagaimana cara kita meneladani Surat At-Taubah ayat 105? Dalam penelusuran di detik.com, ada beberapa cara meneladani Surat At-Taubah ayat 105 sebagai berikut :

1. Senantiasa bekerja keras saat mencari uang.

2. Giat dan tekun dalam mencari ilmu/belajar

3. Selalu berusaha meraih impian disertai dengan keyakinan terhadap Allah Swt. bahwa usahanya tidak akan sia-sia

4. Tidak mudah meminta kepada orang lain karena yakin atas kerja keras yang bisa dilakukan sendiri

5. Sungguh-sungguh dalam mengerjakan hal-hal positif atau bermanfaat

6. Menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk bekerja sehingga mendapatkan hasil yang maksimal

Dunia bekerja sangat bertolak belakang dengan kehidupan di masa sekolah. Dalam dunia bekerja, kita dituntut harus bisa menempatkan dan membawa diri. Teman bisa menjadi lawan dan lawan juga bisa menjadi teman. Kita juga harus bisa bersikap netral dengan semua orang yang ada ditempat kerja. Tidak berpihak pada satu kelompok lain yang memicu adanya bumbu-bumbu gosip dan adu domba. Dalam postingan random instagram ada tulisan yang menyatakan bahwa,

"Dalam dunia kerja, orang pintar akan kalah dengan orang yang pandai bicara. Orang yang pandai bicara akan kalah dengan orang yang bermuka dua, suka ataupun tidak, itulah realita." Kita  tidak bisa memungkiri bahwa kualitas dan kepintaran kita akan tersingkirkan dengan orang yang mempunyai kedekatan "Relasi" atasan atau pemimpin dalam pekerjaan.

"Dunia kerja itu bukan tentang gaji, melainkan lebih ke lingkungan kerja yang nyaman, teman kerja yang asyik dan atasan yang bisa Memanusiakan manusia." Kita bekerja dengan niat ibadah kepada Allah Swt dan menjalin Hablu Min An-naas agar bernilai ibadah dalam setiap apa yang kita lakukan. Gaji juga diharapkan bisa mensejahterakan dan keberlangsungan hidup setiap harinya. Namun, atasan juga faktor penting dalam kehidupan bekerja. Atasan yang baik adalah atasan yang bisa memberikan motivasi dan apresiasi kepada para pegawai agar terciptanya lingkungan kerja positif dan semangat.

"Semakin Dewasa semakin merasa Sabtu-Minggu itu waktu istirahat, bukan buat keluyuran karena energi sudah habis buat hari Senin-Jumat." Self Reward sangatlah penting agar Mental Health  lebih waras dan terjaga. Kita perlu adanya waktu untuk menyenangkan diri sebagai bentuk penghargaan yang telah berjuang sampai pada hari ini melakukan dan menikmati pekerjaaan di setiap harinya. Kita bisa menyempatkan waktu dari hiruk pikuk pikiran dan pekerjaan menumpuk, caranya me-refresh pikiran jika mempunyai hobi menonton film-film bioskop yang sedang tayang, menghibur mata dengan jalan-jalan ke Mall,  kongkow di cafe dan pergi berlibur jika ada waktu libur atau mengambil cuti tahunan.

"Jangan bunuh mentalmu sendiri dengan menjadi orang yang enggak enakan, lagian sejak kapan urusan menjaga perasaan orang lain itu menjadi tanggung jawabmu." Kita melakukan pekerjaan kita sesuai dengan tupoksi tertulis. Kita bisa menerima atau menerima pekerjaan sesuai dengan kemampuan kita. Jika ada pekerjaan yang tidak relevan, kita bisa menolak dengan cara tegas dan sopan.

"Jangan takut kotor. Jangan takut hitam, karena kita mencari uang bukan mencari muka. Kata Bapak, jangan gengsi dengan kerjaanmu. Ingat yang kotor bajumu bukan uangmu." Kita bekerja dengan penuh loyalitas dan profesional. Kita harus berani mengambil keputusan dengan pikiran matang dan bertanggung jawab akan hasil baik dan buruknya. Hal ini akan menjadi pengalaman berharga dan upgrade sebagai kedewasaan diri.

Dunia bekerja mengajarkan kita merasakan suka dan duka dan bagaimana mencari jalan keluar sendiri setiap yang kita lakukan. Berpegang teguh pada keyakinan dan tetap semangat dalam mencintai pekerjaan walaupun keringat selalu mengucur sebagai bukti kita bekerja dengan tulus dan sepenuh hati. Semua ini akan menjadi bekal kita mempertanggungjawabkan kepada Pemilik Alam nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun