Wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami pada berbagai jenis serangga terutama nyamuk. Tetapi pada nyamuk aedes aegypti, bakteri wolbachia tidak dapat tumbuh dengan alaminya. Baru baru ini banyak penelitian yang melakukan penyuntikan bakteri wolbachia pada nyamuk aedes aegypti guna untuk menekan penyebaran penyakit DBD, sehingga nyamuk wolbachia dapat disebut juga dengan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.
"BAGAIMANA NYAMUK WOLBACHIA DAPAT MENGENDALIKAN KASUS DBD"
Dalam beberapa review hasil penelitian, diketahui cara kerja wolbachia sebagai pengendali DBD dengan menggunakan kemampuannya menginduksi berbagai kelainan reproduksi pada nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk jantan dan nyamuk betina sama-sama mengandung Wolbachia dengan strain yang sama maka menghasilkan keturunan nyamuk ber-Wolbachia.Â
Ketika nyamuk betina ber-Wolbachia dan nyamuk jantan tidak ber-Wolbachia maka keturunannya ber-Wolbachia. Ketika nyamuk jantan ber-Wolbachia dan nyamuk betina tidak ber-Wolbachia maka tidak akan menghasilkan keturunan. (Johnson 2015)
Selain itu, wolbachia juga dapat memanipulasi gen nyamuk serta memblok transmisi dengue. Untuk memanipulasi gen wolbachia menggunakan microRNAs host. DNA methyltransferase (AaDnmt2) secara signifikan ditekan oleh Wolbachia untuk menghambat replikasi virus dengue. (Zhang et al. 2013).Â
Wolbachia juga memediasi perlindungan antivirus terhadap berbagai virus RNA. Penemuan ini menunjuk strategi potensi untuk mengganggu transmisi arbovirus nyamuk dengan menginfeksi nyamuk ber-Wolbachia sehingga menghambat infeksi virus ke manusia. (Johnson 2015)
Masa percobaan melalui penyebaran nyamuk Wolbachia dewasa pertama kali dilakukan di Kabupaten Sleman pada tahun 2014. Kegiatan ini disusul dengan penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia di Kabupaten Bantul. Hasil evaluasi percobaan menghasilkan serangkaian temuan yang pada dasarnya terbukti mampu menekan perkembangan virus DBD dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini ditinjau dari laporan jumlah penderita DBD yang mengalami penurunan.Â
Tidak hanya itu, harapan Menristek terhadap hasil penelitian Wolbachia agar dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia terjawab pada tahun 2017. Kota Yogya, resmi mengasuh Wolbachia pada Agustus 2017. Peletakan perdana 6.000-an ember telur nyamuk Aedes Aegypti di Kota Yogya sudah dimulai pada 31 Agustus 2016 di Museum Sasana Wiratama Diponegoro, Tegalrejo, Yogyakarta. Dilihat dari cara kerja wolbachia dalam mengendalikan DBD. (Musyafira 2023).
Daftar ReferensiÂ
Firdausi, Rusnaindah Ifta, Rochmadina Suci Bestari, and Listiana Masyita Dewi. 2021. "Peran Bakteri Wolbachia Terhadap Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Aedes Aegypti." : 513--21.
Johnson, Karyn N. 2015. "The Impact of Wolbachia on Virus Infection in Mosquitoes." (July): 5705--17.