20 Februari 2024, saya melangkahkan kaki ke ruang kepala sekolah untuk berkonsultasi tentang RPP yang akan saya gunakan untuk supervisi keesokan harinya. Topik bahasannya adalah Resonansi Bunyi untuk kelas VIII. Tantangan menanti, karena saya akan mengajar di kelas VIIIA yang terkenal dengan kesunyiannya.
21 Februari 2024, pagi hari, saya mempersiapkan kelas dengan menempelkan bahan ajar berbentuk QR code. Model Discovery Learning saya pilih untuk menghidupkan suasana kelas. Permainan ular tangga pun siap untuk memeriahkan pendalaman materi.
Membuka Pintu Semangat
Sebelum memulai, saya menyapa para siswa dan menanyakan perasaan mereka. Jawaban mereka beragam, ada yang biasa saja, semangat, ngantuk, lapar, dan kurang bersemangat. Dari situlah, tercetus ide untuk membuat ice breaking "clap boom dan pen". Keceriaan dan antusiasme mulai terlihat di wajah mereka.
Menjelajahi Dunia Resonansi Bunyi
Suasana semakin meriah saat mereka diajak menonton video singkat dan menjawab pertanyaan tentang penyebabnya. Saya memberi gambaran tentang pembelajaran hari itu, di mana mereka akan menjelajahi berbagai konten tentang resonansi bunyi dalam bentuk video, artikel, dan buku selama 10 menit.
Bermain Sambil Belajar
Permainan "sapu dan labu" pun siap dimainkan. Di luar dugaan, mereka sangat antusias, bahkan sambil mengerjakan soal di dalam permainan. Hasilnya pun tak terduga, mereka lebih mudah memahami konsep resonansi, jenis-jenisnya, dan syarat terjadinya. Hal ini terlihat dari presentasi mereka di akhir pembelajaran.
Supervisi kali ini menghadirkan sebuah tantangan menarik: merancang permainan "sapu dan labu" (mirip ular tangga) untuk mendalami materi resonansi bunyi. Tantangannya terletak pada merancang pertanyaan dan kemungkinan-kemungkinan yang muncul selama permainan.
Pembelajaran berpusat pada murid menjadi fokus utama. Persiapannya pun tak main-main, mulai dari rencana, permainan, bahan ajar, hingga LKPD. Semangat dan antusiasme pendidik pun menjadi kunci dalam menciptakan pembelajaran yang berkesan.
Pengalaman ini memberikan beberapa pembelajaran berharga:
Kreativitas dan fleksibilitas: Mampu merancang permainan edukatif yang menarik dan sesuai dengan materi.
Kesiapsiagaan: Memikirkan berbagai kemungkinan dan pertanyaan yang muncul selama permainan.
Semangat dan antusiasme: Menjadi kunci utama dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid.
Pembelajaran berpusat pada murid memang membutuhkan persiapan yang matang. Namun, hasilnya sepadan: melihat anak-anak belajar dengan penuh semangat dan antusias.
Perburuan Dadu yang Menegangkan
Persiapan supervisi kali ini menghadirkan sebuah petualangan tak terduga. Berburu dadu untuk permainan "sapu dan labu" menjadi misi utama. Toko mainan demi toko mainan dikunjungi, namun nihil. Akhirnya, dadu ditemukan dengan harga yang fantastis. Di sisi lain, pembelian online menawarkan harga yang jauh lebih murah, namun waktu pengirimannya mepet dengan hari supervisi. Detak jantung beradu dengan waktu, antara keraguan dan optimisme.
Keyakinan yang Terbayar
Saat ice breaking, wajah-wajah antusias anak-anak bagaikan suntikan semangat. Keyakinan bahwa pembelajaran ini akan berhasil dan berkesan pun semakin kuat. Senyum dan tawa mereka menjadi energi positif yang tak ternilai.
Semangat Bermain dan Belajar
Ketika permainan "sapu dan labu" dimulai, kegembiraan meledak di kelas. Sorak sorai dan tawa riang menggema saat mereka berlomba mendapatkan poin terbanyak. Kolaborasi dan semangat belajar terlihat jelas di wajah mereka.
Mimpi Masa Depan: Belajar Fisika dengan Bahagia dan Gembira
Belajar IPA Fisika: sebuah frasa yang sering kali dibayangkan penuh rumus dan hitungan rumit. Namun, bayangkan jika belajar Fisika bisa menjadi pengalaman yang bahagia, gembira, dan serius sekaligus. Sebuah mimpi yang ingin saya wujudkan untuk generasi penerus.
Mandiri dan Gembira Menemukan Konsep
Anak-anak tidak hanya menghafal rumus, tetapi secara mandiri menemukan konsep dengan rasa hati yang gembira. Mereka bagaikan detektif kecil yang menjelajahi dunia Fisika dengan rasa ingin tahu yang tinggi.
Aplikasi Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Fisika bukan hanya teori di buku teks, tetapi menjadi alat yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak memahami bagaimana Fisika bekerja di balik berbagai fenomena alam dan teknologi di sekitar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H