Keempat, bahwa segala sesuatu yang disandarkan kepada shalat menjadi wajib hukumnya untuk dipenuhi, seperti wudhu sebelum shalat. Memakai pakaian yang suci dan halal, demikian pula makanan yang halal menjadi bagian dari menjaga kesucian diri, maka hal ini membimbing kita untuk mencari rezeki yang halal guna membeli pakaian, atau mukena untuk shalat serta makanan halalan thoyyiban. Hati yang bersihpun menjadi kebutuhan yang utama karena ia juga akan menjadi penghalang dalam shalat, sehingga menjaga hati dalam keadaan husnudzon menjadi kebutuhan yang urgen sebelum melaksanakan shalat.
Kelima, shalat amal yang pertama kali dihisab, sejak awal diperintahkannya shalat dengan cara luar biasa, siapa yang mengamalkan pun juga akan mendapatkan keistimewaan dalam hidup di dunia hingga akhirat kelak. Maka shalat juga menjadi amal yang paling istimewa sehingga kelak di akhirat sebagai amal yang pertama kali akan dihisab, hamba yang memspersiapkan diri untuk hari penghitungan di akhirat adalah hamba yang memperhatikan tegaknya shalat sepanjang kehidupannya.
Keenam, Shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar. “Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar” (Q.S. Al-Ankabut: 45) Dengan kata lain, kewajiban seorang mukallaf untuk menjalankan shalat lima waktu pada dasarnya mengandung pengertian sebagai peringatan dari Allah agar ia selalu mengingat-Nya. Dengan ingat kepada Allah puncak tujuannya adalah tumbuhnya ingatan akan perintah dan larangan-Nya. “Nampak jelas bahwa takwa merupakan hikmah dibalik disyariatkannya shalat, karena ketika seorang mukallaf mengingat perintah dan larangan Allah swt maka ia akan menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya” (Muhammad Thahir bin ‘Asyur, at-Tahrir wat-Tanwir, Bairut-Mu`assah at-Tarikh al-‘Arabi, cet ke-1, 1420 H/2000 M, juz, 16, h. 106). Sekali lagi Isra' Mi'raj memberi resep jitu untuk membuka jalan lapang untuk kesuksesan, karena siapa yang bertaqwa diberikan berbagai keistimewaan diantaranya mendapatkan penyelesaian atas setiap persoalan.
Wallahua'lam bis-shawwab...
*) Anggota SPK Tulungagung, Paksi Jatimpak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H