Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Lainnya - Ringan, Relevan, dan Refresh

Turut berperan aktif dalam berbagai kegiatan penyuluhan antikorupsi, menulis artikel ringan, berita-berita relevan, dan merefresh berbagai keadaan untuk memunculkan lebih banyak lagi valuenya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cerdas Menangkap Ilham Illahiah

17 Januari 2025   00:27 Diperbarui: 17 Januari 2025   04:47 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika Allah bangunkan dari tidur pulas kita, mungkin karena alasan fisiologi yang bisa keterima akal kita seperti rasa ingin ekskresi (kencing). Namun kita sering tak memperhatikan ada tujuan apa sesungguhnya di balik itu? Apakah hanya (maaf) sekedar kencing, lalu kita kembali tidur? Ataukah tidak ada sesuatu yang memiliki nilai tinggi yang sesungguhnya Tuhan membungkus dengan semua hal tersebut? Mari bersama belajar mencermati secara detail ada tujuan apa didalamnya.

Jika kita lebih dalam rasakan, bangun dari tidur bukan hanya sebuah kejadian alamiah, dari tidur ke bangun dan tidur lagi, hal biasa banget rasanya. Sesungguhnya di balik peristiwa itu ada kejadian istimewa yang luput dari perhatian kita, bahwa (Pertama) tidur merupakan peristiwa antara hidup dan mati, sebagaimana Allah firmankan dalam Surat Az-Zumar ayat 42 yang artinya;

"Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan."

Peristiwa bangun dari tidur merupakan anugerah hebat dari Sang pemilik kehidupan, Allah SWT memegang nyawa manusia dalam 2 (dua) macam, yaitu pada saat manusia tidur dan pada saat manusia sudah meninggal dunia. Pada saat Allah SWT memegang nyawa manusia dan nyawa tersebut di tahan oleh Allah, maka manusia tersebut akan meninggal dunia. Sebaliknya, jika Allah memegang nyawa manusia kemudian mengembalikannya, maka Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada manusia tersebut untuk memperbaiki diri dengan cara beribadah kepada Allah SWT.

(Kedua), Allah memberikan bimbingan jalan dan kesempatan luar biasa untuk meninggikan derajat hamba-Nya, tapi terkadang kita belum mampu menangkap petunjuk jalan kebaikan (ilham) dari yang Maha Kuasa. Hal penting ini Allah kabarkan melalui kalam-Nya yang artinya;

"Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS Surat Al-Isra Ayat 79).

Ketika peristiwa ini terjadi, sesungguhnya Allah memberikan pesan sangat jelas bahwa hamba yang dibangunkan-Nya merupakan hamba terpilih untuk bisa melakukan sholat Tahajud pada sebahagaian malam yang Allah tunjukkan.

(Ketiga), peristiwa bangun malam yang sering kita anggap sebagai suatu ketidaksengajaan, atau peristiwa natural saja, sesungguhnya ada pesan untuk membuat istirahat kita semakin dalam dan nyaman, sebagaimana perintah Beliau Shallallahu' alaihi Wasallam kepada Bilal radhiyallahu 'anhu  untuk mengumandangkan adzan: "Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan melaksanakan shalat". Walaupun peritiwa tersebut bukan sebuah panggilan sholat (adzan), namun memiliki kedekatan sekali dengan amaliyah shalat malam. Allah memanggil dengan kalimat yang tidak semua orang bisa menangkap dengan baik.

(Keempat), Allah membukakan gerbang ketenangan jiwa jika kita isi bangun kita dengan shalat dan dzikir, serta dibukakannya pintu terkabulnya setiap doa. 

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS surat Ar Ra'd ayat 28). Nah dzikir yang kita lafadzkan pada malam dimana Allah memilihkan waktu tersebut adalah peluang yang diberikan agar hidup kita selalu tenang, dibukakannya berbagai jalan kemudahan, dan dengannya kita akan mudah menjalani kehidupan pada keesokan hari dan seterusnya.

Sejatinya peristiwa di atas sangat erat kaitannya antara sajadah dengan bantal, ketika Allah beri kesempatan hidup kembali (dibangunkan pada malam hari), Allah sedang membimbingkan kita untuk segera menggelar sajadah. Dengan galaran sajadah inilah sekaligus Allah hendak memberikan suatu anugerah tidur yang berkwalitas. Coba deh, pasti setelah mengikuti serangkaian sebabagimana di atas, kita akan dapati tidur kita menjadi pulas, bermakna dan berkwalitas tinggi.

Semoga bermanfaat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun