Mohon tunggu...
susilo ahmadi
susilo ahmadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - sekedar menyalur hobi menulis

cuma orang biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Gas Melon", Subsidi Salah Sasaran

20 Januari 2020   17:50 Diperbarui: 22 Januari 2020   21:11 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama hampir 10 tahun ini saya baru melihat satu kali seorang kerabat di Banyuwangi yang memakai tabung gas biru 12 kg pas berkunjung ke rumahnya. Dulu di minimarket sempat tersedia melimpah Brightgas dan tabung yang biru tapi lama-lama menghilang. Dugaan saya mungkin kurang laku. Gimana masyarakat mau sayang kalau tak kenal?

Yang unik, malahan banyak GAKIN di kampung yang lebih suka menggunakan kayu bakar untuk memasak. Mereka biasanya mencari kayu di ladang atau pekarangan orang dan yang pasti itu gratis.

Jadi, kasarnya, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa warga yang mampulah yang telah menikmati subsidi gas melon sampai sekarang. Warga mampu kok malah disubsidi? Apakah itu layak?

Kalau saya pribadi (meskipun bukan orang kaya) tentu sangat memahami duduk permasalahan yang ada sehingga bisa memaklumi kenaikan ini, tetapi bagi sebagian besar rakyat kita?

Pertanyaannya, siapkah pemerintah melakukan sosialisasi penuh atau asal hantam kromo saja langsung menaikkannya seperti yang sudah-sudah?

Saya tentu sangat setuju dengan pemerintah yang akan menerapkan sistem distribusi tertutup tetapi sekali lagi pengawasan harus benar-benar dilakukan. Bukan cuma omong kosong!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun