Masalah gizi merupakan masalah rutin yang selalu dihadapi bangsa Indonesia dari tahun ke tahun. Selain masalah gizi makro, Indonesia juga mengalami masalah gizi mikro. Salah satu masalah gizi mikro yang perlu mendapatkan perhatian adalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat dialami pada setiap tahap kehidupan, yaitu dari masa konsepsi hingga usila.
GAKY adalah rangkaian efek kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia.. GAKY merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara lain: Gondok, Kretinisme, Reterdasi Mental dan lain-lain.
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pengaruh/dampak GAKY begitu luas, sejak masih dalam kandungan, setelah lahir sampai dewasa. Yang sangat mengkhawatirkan akibatnya pada susunan saraf pusat, karena akan berpengaruh pada kecerdasan dan perkembangan sosial masyarakat dikemudian hari.
Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tidak semua negara mempunyai sumber mineral yodium. Indonesia merupakan salah satu dari sedikit wilayah yang beruntung mempunyai sumber yodium tersebut. Sebagian besar yodium di alam terdapat di laut di samping terdapat dalam lapisan tanah (sumur minyak dan gas alam). Yodium bersifat menguap dan peka terhadap cahaya sehingga meskipun garam berasal dari laut secara alamiah tidak lagi mengandung yodium.
Fungsi Yodium
Yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup. Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormone tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Yodium berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna. Yodium berperan pula dalam sintesis kolesterol darah
Sumber bahan makanan yang mengandung Yodium:
Bahan Makanan
Berat bersih
Berat Kering
Rata-rata
kisaran
Rata-rata
Kisaran
Ikan laut
30
17-40
116
68-194
Ikan air tawar
832
163-3168
3715
417-4591
Kerang
798
308-1300
3866
1292-4987
Daging
50
27-97
-
-
Susu
47
35-56
-
-
Telur
93
-
-
-
Serealia
47
22-72
65
34-92
Buah-buahan
18
10-29
154
62-277
Kacang-kacangan
30
23-36
234
223-245
sayuran
29
12-201
385
304-636
*Rata-rata kandungan Yodium dalam bahan makanan
Laut merupakan angka sumber utama iodium,dengan demikian makanan laut seperti ikan,kerang-kerangan serta rumput laut yang dapat dimakan merupakan sumber pangan yang kaya akan yodium. Siklus ekologis yodium di alam dimulai dalam bentuk uap air laut (yang mengandung yodium) yang dibawa oleh angin ke wilayah daratan.
Angka Kecukupan Yodium
Jumlah kebutuhan yodium setiap hari untuk mencegah terjadinya defisiensi tergantung dari usia dan kondisi fisiologi, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Asupan Yodium yang dianjurkan dari makanan (atau AKG yodium) untuk berbagai kelompok umur dan bagi ibu hamil serta menyusui. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Golongan umur
AKI*
(mg)
Golongan umur
AKI*
(mg)
0-16 bln
90
Wanita
7-11 bln
120
10-12 thn
120
1-3 thn
120
13-15 thn
150
4-6 thn
120
16-18 thn
150
7-9 thn
120
19-29 thn
150
30-49 thn
150
Pria
120
50 – 64 thn
150
10-12 thn
150
≥ 65 thn
150
13-15 thn
150
Hamil
+ 50
16-18 thn
150
Menyusui
19-29 thn
150
0-6 bln
+ 50
30-49 thn
150
7-12 bln
+ 50
50-64 thn
150
≥ 65 thn
150
*Angka Kecukupan Iodium
Defisiensi yodium merupakan keadaan yang prevalen di daerah pegunungan dan di daerah lain tempat terjadinya penapisan tanah dan tempat dengan kandungan yodium yang rendah di dalam tanah serta air yang biasa dipakai untuk minum dan irigasi tanaman pangan. Defisiensi yodium juga terjadi pada dataran rendah yang jauh dari air laut seperti Afrika bagian tengah. Di negara industri, kandungan yodium dalam tanah tidak begitu penting karena pasokan pangan penduduknya lebih beragam dan pasokan itu juga berasal dari wilayah yang jauh lebih luaas sementara garam beryodium banyak tersedia.
Masalah terjadinya kekurangan yodium pada masyarakat daerah pegunungan
Ketidakcukupan asupan yodium disebabkan oleh kandungan yodium dalam bahan makanan yang rendah atau mengkonsumsi garam beryodium yang rendah. Masih banyaknya masyarakat yang kurang mengetahui manfaat dari garam beryodium merupakan salah satu penyebab rendahnya konsumsi garam beryodium. Berbagai alasan yang dikemukakan sehubungan dengan hal tersebut, antara lain garam beryodium mahal, rasanya pahit, rasanya kurang asin dibandingkan garam yang tidak beryodium.
Alasan begitu banyak orang menderita adalah makanan yang mereka makan atau tanah dari mana makanan yang mengandung yodium datang sedikit bahkan tidak ada. Semua tanah di bumi mengandung yodium. Namun, lebih dari ratusan ribu tahun, yodium telah tercuci keluar dari tanah di dua bidang utama bumi: gunung-gunung tinggi dan dataran, jauh dari lautan, yang tertutup oleh air di masa lalu.Di Indonesia sendiri, banyak terdapat daerah pegunungan endemi GAKY yaitu didaerah Tengger dan Dieng
Kadar yodium rendah pada tanaman yang tumbuh di tanah tersebut. Hewan yang memakan tanaman tersebut menjadi kekurangan yodium. Jika binatang itu adalah sapi yang menyediakan susu, anak-anak yang minum susunya mungkin akan kekurangan yodium. Daging dari sapi yang juga kekurangan yodium. Hasilnya adalah masalah kesehatan besar masyarakat.
Pada daerah bawah pegunungan masyarakat masih bisa memperoleh makanan laut, namun pada masyarakat daaerah pegunungan atas masyarakat tidak bisa sering turun ke bawah untuk mencari makanan sumber laut, sehingga diperlukan beberapa alternatif lain agar masyarakat daerah pegunungan dapat memenuhi kebutuhan yodiumnya.Jika tubuh Anda kekurangan yodium, maka produksi hormon tiroid dalam tubuh akan berkurang. Kekurangan ini memiliki konsekuensi yang parah pada setiap tahap kehidupan.
Kehamilan
Bahkan sebelum kehamilan, kurangnya kadar hormon T4 memiliki efek berbahaya. Wanita dengan hipotiroid memiliki kecenderungan sulit hamil, keguguran dan lebih besar kemungkinannya melahirkn bayi cacat daripada wanita dengan fungsi tiroid yang normal.
Hormon tiroid pada janin diproduksi setelah minggu 24 kehamilan. Pada saat itu janin tergantung pada kadar hormon tiroid ibu. Selama waktu ini, otak janin berkembang, dan seluruh rangkaian proses perkembangan otak yang normal membutuhkan T4 pada setiap tahapannya. Jika hormon ini kurang, maka dampaknya pada cacat bawaan.
Jika janin kekurangan hormon T4, otaknya memicu peningkatan jumlah enzim yang mengkonversi T4 ke T3 dalam otak. Bentuk enzim tidak ditemukan dalam jaringan lain, sehingga otak dapat dilindungi dari hipotiroidisme sedangkan sisanya dari tubuh tidak.
Masa bayi
Bayi baru lahir yang kekurangan yodium akan memiliki tanda-tanda gondok dan pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan hipotiroidisme. Tergantung pada tingkat defisiensi yodiumnya, bayi mungkin telah mengalami kretinisme. Otak bayi yang baru lahir terus berkembang sampai dengan usia 3 tahun, sehingga memberikan yodium dimulai segera setelah kelahiran dapat mencegah retardasi mental. Seorang bayi kekurangan yodium juga menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap yodium radioaktif (atau yodium apapun).
Masa kanak-kanak
Defisiensi yodium pada anak-anak seringkali mengakibatkan gondok. Mereka menunjukkan kecerdasan berkurang dan kemunduran fungsi motorik, dan kemungkinan tuli. Seperti bayi, anak-anak memiliki kecenderungan untuk mengakumulasi yodium dari sumber manapun dan berada pada risiko yang lebih besar dalam kasus kecelakaan nuklir.
Masa dewasa
Gondok sering terjadi pada orang dewasa dengan defisiensi yodium, walaupun tidak pada semua kasus defisiensi yodium.
Seperti yang Anda lihat, biaya untuk mengatasi gangguan defisiensi yodium sangat besar baik bagi individu maupun masyarakat. Sebuah desa penuh dengan orang-orang yang menderita kekurangan yodium luas tidak akan dapat memerintah dirinya sendiri atau memberikan basis ekonomi yang lebih baik untuk membantu kondisi orang, atau untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Penyakit Akibat Kekurangan Yodium
- Kretin
Kretin merupakan akibat dari kekurangan yodium yang paling berbahaya. Kretin merupakan akibat defisiensi yang bersifat irreversible. Penderita kretin memiliki IQ dibawah rata-rata. Krerin pada umumnya terjadi apabila saat organogenesis terjadi defisiensi yodium. Penderita kretin akan tampak jelas pada saat anak berusia 12 bulan keatas. Prevalensi pada bayi yang diberikan ASI lebih kecil dibandingkan yang diberi pendamping ASI.
Diagnosis kretin ditegakkan berdasarkan kerusakan susunan saraf pusat (SSP), dengan gejala-gejala retardasi mental, tuli perseptif , dan gangguan neuromotorik (kelemahan pada otot pangkal dan paha).
Untuk mendiagnosis apakah bayi yang baru dilahirkan kretin atau normal, berikut adalah beberapa indicator tanda-tanda awal kretin yang dapat dipergunakan, antara lain;
1. Lemas dan mengantuk terus
2. Hambatan pertumbuhan
3. Konstipasi
4. Muka sembab, dan ekspresi bodoh
5. Lidah tebal dan besar ( tampak menjulur keluar)
6. Rambut kasar dan kering
7. Perut buncit
8. Ekstrem pendek dan gemuk
9. Kulit kering dan suhu tubuh rendah
McCarrisson membagi kretin menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut;
a.Neurologik à hambatan mental, ekspresi muka bodoh, cebol, kaku otot, terkadang terdapat struma yang benjol-benjol. Organ yang dipengaruhi adalah telinga ( labirin dan rumah siput) dan otak. Ini terjadi karena defisiensi yodium pada trismester pertama dan kedua pada saat kehamilan.
b.Myxadema à hambatan metabolism tingkat tinggi, hipotiroid, tubuh lebih pendek dari neurological kretin, bisu – tuli , spastik. Ini terjadi karena defisiensi yodium pada akhir kehamilan, dan dilanjutkan pada tahun pertama pada si anak.
Penanggulangan Masalah GAKY
Penanggulangan masalah GAKY dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara telah dilakukan antara lain;
-Fortifikasi yodium pada garam
Meskipun merupakan cara paling murah dan mudah, namun bukan berarti tidak ada kendala, kendala-kendala tersebut diantaranya ;
a. Produksi garam tidak tersentralisasi sehingga pemerintah kesulitan untuk memonitoring penyebarannya.
b. Cara pengolahan garam beryodium sebaiknya ditambahkan pada saat akan disantap, agar kadar yodiumnya tidak berkurang pada saat pemasakan. Masakan yang pedas dan asam ternyata akan menghilangkan kadar yodium.
c. Penerimaan masyarakat yang minim. Karena sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa garam beryodium rasanya kurang asin, dan rasanya pahit, juga lebih mahal daripada garam biasa.
-Suplementasi kapsul yodium
Di Indonesia, pemberian kapsul yodium (yodiol) dilakukan sejak tahun 1992. Sasaran utama adalah murid SD di daerah endemik. Saat ini sasaran pemberian kapsul yodiol adalah wanita hamil dan WUS, denagn harapan akan mencegah lahirnya penderita kretin baru.
-Suplementasi yodium pada hewan ternak
Suplementasi pada hewan ternak misalnya pada sapi menunjukkan adanya peningkatan kadar yodium dalam daging tersebut. Denagn demikian, akan meningkatkan konsumsi yodium
-Suntikan minyak yodium
Di Indonesia pertama kali dilakukan pada tahun 1976. Metode ini tepat digunakan didaerah endemik yang terisolasi. Suntikan ini diberikan pada wanita yang berusia dibawah 40 tahun. Program ini tidak berhasil dilakukan karena kesulitan dalam administrasinya sehingga tidak tepat sasaran.
-Pengadaan “Hari Pasar” setidaknya 1 kali dalam 1 minggu untuk masyarakat daerah pegunungan
-Penyuluhan rutin untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya yodium
-Merubah pola pikir dan perilaku masyarakat.
-Pembentukan organisasi dan sumber daya pelatihan dan kerja sama dengan wilayah yang bersangkutan.
-Monitoring oleh lembaga yang dinaungi Departemen Kesehatan.
Desak Nyoman Susilawati, S.Gz.
Puskesmas Abang II - Karangasem Bali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H