Mohon tunggu...
Susiii Laaa
Susiii Laaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWA

Menggambar dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi: Pengaplikasian Smart Farming Berbasis Internet of Things pada Perkebunan Sawit

4 Mei 2024   13:44 Diperbarui: 4 Mei 2024   13:57 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkebunan sawit merupakan salah satu sektor pertanian yang vital bagi perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Namun, tantangan utama yang dihadapi oleh para petani sawit adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi. Di sinilah konsep Smart Farming berbasis Internet of Things (IoT) memberikan solusi inovatif.

Smart Farming

Smart Farming merupakan penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Salah satu pendekatan terbaru dalam Smart Farming adalah memanfaatkan Internet of Things (IoT), di mana perangkat-perangkat yang terhubung secara nirkabel mengumpulkan data secara real-time dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat waktu.

Pengaplikasian IoT pada Perkebunan Sawit

Dalam konteks perkebunan sawit, menurut Ahmad, N. (2019) menyatakan bahwa penggunaan IoT memberikan beragam manfaat. Penggunaan sensor-sensor IoT dapat membantu dalam pemantauan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, dan curah hujan. Informasi ini sangat penting untuk mengoptimalkan pengaturan irigasi dan pemupukan, sehingga memastikan kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman sawit. IoT juga memungkinkan pemantauan kondisi tanaman secara individu. Sensor-sensor yang ditanam di sekitar tanaman dapat mendeteksi adanya serangan hama atau penyakit secara dini, sehingga tindakan pencegahan atau pengendalian dapat dilakukan lebih efektif.

Penerapan Teknologi Pengolahan Data

Selain pengumpulan data secara real-time, menurut Faisal, C. M., & Wicaksana, I. G. (2020). IoT juga memungkinkan pengolahan data yang lebih canggih. Melalui teknologi analitik data dan kecerdasan buatan, petani sawit dapat menganalisis data yang terkumpul untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kondisi tanaman, prediksi produksi, dan bahkan perkiraan harga pasar. Hal ini memungkinkan para petani untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis dalam manajemen perkebunan sawit mereka.

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Salah satu manfaat utama dari pengaplikasian Smart Farming berbasis IoT adalah peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya (Harsono, K. 2021). Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi tanaman dan lingkungan, petani dapat mengatur penggunaan air, pupuk, dan pestisida secara lebih efisien. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya produksi, tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Tantangan dan Peluang

Meskipun pengaplikasian Smart Farming berbasis IoT menawarkan berbagai manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Menurut Sari, D. K., et al. (2022) menyatakan bahwa Salah satu tantangannya adalah ketersediaan infrastruktur internet yang dapat diandalkan di daerah pedesaan tempat perkebunan sawit umumnya berada. Selain itu, biaya implementasi teknologi ini juga bisa menjadi hambatan bagi petani kecil.

Namun, dengan perkembangan teknologi yang terus berlangsung dan penurunan harga sensor dan perangkat IoT, peluang untuk menerapkan Smart Farming di perkebunan sawit menjadi semakin terbuka. Selain itu, pemerintah dan lembaga-lembaga terkait juga dapat memberikan dukungan berupa pelatihan dan subsidi untuk memfasilitasi adopsi teknologi ini oleh para petani.

Kesimpulan

Pengaplikasian Smart Farming berbasis IoT memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam industri perkebunan sawit. Dengan memanfaatkan sensor-sensor dan teknologi pengolahan data yang terhubung secara nirkabel, petani dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam manajemen perkebunan mereka. Meskipun masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, dengan dukungan yang tepat, Smart Farming dapat menjadi salah satu solusi utama dalam menjawab tantangan pertanian masa depan.

SUSILAWATI,Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga

Daftar Rujukan

Ahmad, N. (2019). Application of Internet of Things (IoT) in Precision Agriculture: A Review. EC Agriculture, 5(5), 01-09.

Faisal, C. M., & Wicaksana, I. G. (2020). The Role of IoT-Based Smart Farming in Enhancing Precision Agriculture: A Review. Indonesian Journal of Information Systems, 1(2), 49-54.

Harsono, K. (2021). Smart Farming Applications for Sustainable Agriculture. Journal of Agroinformatics and Development, 7(1), 12-19.

Sari, D. K., et al. (2022). Internet of Things (IoT) Implementation in Precision Agriculture: A Case Study in Indonesian Palm Oil Plantations. Journal of Agricultural Technology, 18(2), 321-333.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun