Mohon tunggu...
Susi Anggraini
Susi Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

No coment

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peran Orang Tua terhadap Pola Asuh Anak yang Baik

18 Februari 2024   21:35 Diperbarui: 18 Februari 2024   21:39 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pola asuh memiliki hubungan yang kuat dengan pertumbuhan anak. Keluarga, terutama orang tua, merupakan lingkungan sosial pertama dan utama bagi anak. Mereka adalah orang pertama yang mengajarkan pendidikan kepada anak-anak, mulai dari balita hingga dewasa. Orangtua memiliki tanggung jawab untuk memberikan perhatian, dukungan, dan bimbingan kepada anak-anak mereka.

Pola asuh yang baik dapat mempengaruhi perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak. Orang tua yang terlibat dan memahami tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat memberikan dukungan yang tepat sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

Beberapa jenis pola asuh yang telah diidentifikasi oleh para ahli, seperti Diana Baumrind, adalah sebagai berikut:

1. Pola asuh otoriter (authoritarian parenting): 

Pola asuh ini ditandai dengan kontrol yang ketat dan aturan yang kaku. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung membatasi dan menghukum anak secara tegas. Dampaknya, anak mungkin menjadi kurang percaya diri, kurang mandiri, dan memiliki keterampilan sosial yang terbatas.

2. Pola asuh permisif (permissive parenting): 

Pola asuh ini ditandai dengan kurangnya batasan dan aturan yang jelas. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung memberikan kebebasan yang berlebihan kepada anak tanpa memberikan panduan yang cukup. Dampaknya, anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan disiplin diri dan menghadapi tantangan dalam kehidupan.

3. Pola asuh otoritatif (authoritative parenting):

Pola asuh ini merupakan kombinasi antara kontrol yang tegas dan dukungan yang hangat. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini memberikan batasan yang jelas dan konsisten, sambil tetap mendengarkan dan menghargai pendapat anak. Dampaknya, anak cenderung memiliki kemandirian yang baik, keterampilan sosial yang kuat, dan kemampuan penyelesaian masalah yang baik.

4. Pola asuh tidak terlibat (uninvolved parenting): 

Pola asuh ini ditandai dengan kurangnya perhatian dan keterlibatan orang tua terhadap anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung tidak memberikan perhatian, pedoman, dan dukungan kepada anak. Dampaknya, anak mungkin mengalami masalah emosional, kesulitan dalam hubungan interpersonal, dan kurangnya kemandirian.

Penting untuk dicatat bahwa setiap anak adalah unik, dan tidak ada satu pola asuh yang cocok untuk semua anak. Orang tua perlu memahami karakteristik dan kebutuhan individu anak mereka, serta mengadaptasi pola asuh sesuai dengan hal tersebut. Pola asuh yang baik adalah yang memberikan dukungan, batasan yang jelas, dan komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak. Orangtua dapat membantu dalam proses belajar, membentuk karakter, dan meningkatkan motivasi serta hasil belajar anak-anak. Kolaborasi antara orangtua dan guru juga penting dalam memberikan perhatian khusus dan dukungan yang sesuai untuk peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun