Mohon tunggu...
SUSI YANTI AZWAR
SUSI YANTI AZWAR Mohon Tunggu... Guru - Pendidik SMPN 17 Sarolangun

mandiri, kreatif, inovatif dan reflektif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menciptakan Budaya Positif di Satuan Pendidikan

24 Agustus 2023   21:32 Diperbarui: 24 Agustus 2023   21:37 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya Positif di sekolah tidak dapat diciptakan secara instan, dalam penerapan budaya positif di sekolah diperlukan tuntunan dan tauladan dari seorang pendidik/ orang dewasa di lingkungan satuan pendidikan.  Pendidik  harus menjadi contoh yang baik sehingga murid dengan kesadaran sendiri akan mengikuti apa yang dilakukan orang dewasa disekitar mereka. .

Sekolah sebagai wadah pencapaian tujuan pendidikan haruslah menyediakan lingkungan yang mendukung agar setiap warganya dapat membangun karakter positif dan mengembangkan potensi akademik dan non akademik dengan optimal. Untuk itu diperlukan kondisi sekolah yang aman dan nyaman tempat dimana budaya positif dapat tercipta. Budaya positif ini sendiri merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai dan keyakinan yang disepakati dan diterapkan oleh warga sekolah. Budaya positif yang dicerminkan dari perilaku warga sekolah setiap harinya merupakan hasil dari pembiasaan akan keyakinan yang disepakati bersama.

Budaya positif yang mewadahi nilai-nilai baik dalam aktivitas yang baik pula tidak dapat tercipta secara instan. Pembentukan karakter ini haruslah diawali dengan perubahan paradigma warga sekolah tentang apa sikap apa yang harus diubah, nilai-nilai apa yang ingin dicapai, serta bagaimana cara mewujudkannya. Perubahan paradigma ini bukan saja harus dimulai oleh siswa namun juga dimulai dari setiap warga sekolah yang terlibat, terutama pendidik yang memiliki peran sentral dalam pembentukan perilaku positif setiap harinya.

Faktor yang mendukung kenyamanan belajar dengan penerapan budaya positif:

1. Niat yang Kuat

Kenyamanan belajar ternyata juga dapat ditentukan oleh niat siswa tersebut untuk belajar menjadi lebih baik. Niat yang kuat untuk berubah lebih baik dengan mendapatkan ilmu baru akan memicu siswa untuk belajar dengan giat. Berbeda dengan siswa yang datang belajar hanya sebagai formalitas saja. Meluruskan niat siswa saat belajar merupakan salah satu tugas seorang guru dan juga orang tua. Dimana dengan niat yang baik dan lurus akan membuat siswa tersebut terpanggil dengan sendirinya untuk mengikuti kegiatan belajar dengan baik.

2.  Lingkungan yang bersih

Lingkungan yang bersih menjadi salah satu faktor yang menyebabkan belajar menjadi nyaman. Kenyamanan belajar dapat ditentukan dari kebersihan tempat, dimana tidak ada debu, sampah kecil, ataupun bekas remahan makanan yang tertinggal. Tempat yang bersih secara tidak langsung akan membuat anak menjadi fresh dan bersemangat untuk belajar.

3. Toleransi dan Kerjasama

Toleransi antar warga sekolah akan menimbulkan kenyamanan dalam menimba ilmu bagi murid. Semangat gotong royong dan kerjasama menciptakan kenyamanan Sebanyak 80% anak menyukai tempat belajar yang nyaman dan warganya saling menghargai. nilai-nilai budaya positif ini akan menciptakan karakter murid yang kuat.

4. Guru

Faktor selanjutnya yang mendukung kenyamanan belajar ialah guru yang menyenangkan. Sudah menjadi konsumsi publik, bahwa guru yang menyenangkan akan mendorong semangat siswa untuk belajar dengan lebih baik lagi. Guru sebagai leader di dalam kelas tentunya memiliki andil yang sangat besar untuk menentukan arah haluan kelas yang akan diajarnya tersebut.

Kemasan kegiatan yang menarik dapat diolah oleh guru yang tentunya profesional dan mengerti akan tugas pokoknya. Dimana tugas guru ialah menyampaikan sebuah materi agar dapat diserap dengan baik oleh siswa menggunakan media yang telah dirancangnya.

Kenyamanan siswa memang suatu yang tidak dapat dibeli. Karena mereka juga membutuhkan guru yang dianggapnya sebagai sosok yang sangat dikagumi dan dirindukan kehadirannya.

Penerapan budaya positif di sekolah yang tak lepas dari peran dan nilai seorang pendidik. Untuk menerapkan budaya positif, seorang pendidik harus mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang memiliki nilai berpihak pada murid, mandiri, kreatif,inovatif, reflektif dan kolaboratif sehingga dapat mewujudkan kepemimpinan murid. Membiasakan budaya positif di sekolah tentu tidak bisa dilakukan sendiri perlu kolaborasi yang baik dari semua pendidik dan warga sekolah sehingga budaya positif di sekolah dapat diterapkan secara efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun