Mohon tunggu...
Suseno Pranoto
Suseno Pranoto Mohon Tunggu... Guru - guru yang ingin terus berguru

Senang baca-baca, traveling_picnic, mendaki gunung_camping, ngaji, ngopi-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Mudah Berdzikir

31 Desember 2023   10:09 Diperbarui: 31 Desember 2023   10:10 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang yang baru pulang dari ibadah umroh biasanya membawa oleh-oleh untuk keluarga atau orang terdekat yang berfungi sebagai sovenir atau kenang-kenangan. Salah satu buah tangannya adalah "tasbih". Sebuah alat untuk digunakan sebagai alat hitung bilangan ketika sedang berdzikir. Demikian juga dalam acara resepsi pernikahan, ada banyak sovenir yang diberikan kepada tamu undangan, salah satu yang sering diberikan adalah tasbih, alat bantu dzikir. 

Ada pesan tersirat yang ingin disampaikan kepada orang yang menerima oleh-oleh atau sovenir tersebut. Manfaatkan tasbih tersebut untuk berdzikir. Berdzikirlah. Perbanyaklah dzikir, dst. Mengapa berdzikir? Berdzikir adalah ibadah. Berdzikir adalah sunah nabi. Berdzikir kebiasaan orang sholeh. Berdzikir adalah obat hati. Berdzikir dapat menentramkan hati dan jiwa. Berdzikir bermanfaat bagi orang yang melakukannya. Berdzikir menguntungkan. Berdzikir tidak sulit untuk dilakukan. Berdzikir tidak perlu banyak modal. Jika ada kemauan, semua orang bisa berdzikir. Berdzikir adalah sumber kekuatan. Berdzikir adalah tameng, pelindung diri. Berdzikir bernilai seperti sedekah. Berdzikir tidak mengganggu orang lain. Berdzikir berkhasiat. Berdzikir adalah senjata. Berdzikir mudah dan ringan diucapkan namun berat timbangannya, dst. 

Apa itu dzikir? Sudah banyak tulisan yang mengulas tentang dzikir. Sederhananya senantiasa mengingat Sang Pencipta dalam berbagai kesempatan, sepanjang masa, ketika seorang muslim masih hidup. Sesuai dengan firman Alah Swt., "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang". Surat Al-Ahzab: 41.

Penulis mengutip dalam Ibnu Katsir online beberapa hadis yang mengandung pesan dari nabi Muhammad Saw., untuk motivasi memperbanyak berdzikir. 

Abdullah ibnu Bisyr menceritakan hadis berikut, bahwa pernah ada dua orang Badui datang menghadap kepada Rasulullah Saw., salah seorangnya bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling baik itu?" Rasulullah Saw. menjawab: Orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya. Lalu orang yang lainnya bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam itu banyak sekali bagi kami, maka perintahkanlah saya untuk melakukan suatu perkara yang akan saya pegang teguh." Rasulullah Saw., menjawab: "Biarkanlah lisanmu tetap basah karena terus-menerus berdzikir menyebut nama Allah Swt".

Dari Abdullah ibnu Amr r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: "Tidak sekali-kali suatu kaum duduk di suatu majelis tanpa berdzikir menyebut nama Allah padanya, melainkan mereka akan menyaksikan majelis itu menjadi penyesalan kelak di hari kiamat".

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: "...Berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya". Surat Al-Ahzab: 41.

"Sesungguhnya Allah Swt. tidak sekali-kali menetapkan suatu kefarduan (kewajiban) atas hamba-hamba-Nya, melainkan menjadikan baginya batasan yang telah dimaklumi, kemudian pelakunya dimaafkan jika sedang uzur, terkecuali dzikir. Karena sesungguhnya Allah Swt. tidak pernah menjadikan baginya batasan yang mengakhirinya, tidak pernah pula memaafkan seseorang yang meninggalkannya, melainkan orang tersebut berada dalam keadaan yang terkalahkan karena meninggalkannya". 

Allah Swt. telah berfirman: "...Ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring". Surat An-Nisa: 103. Kapan saja, yakni di malam hari dan di siang hari, di daratan maupun di lautan, dalam perjalanan maupun di tempat tinggal, dalam keadaan kaya maupun miskin, dalam keadaan sakit maupun sehat, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dan dalam semua keadaan. Namun tidak boleh ditempat yang kotor seperti toilet. 

Dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: "Berzikirlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya hingga orang-orang munafik mengatakan bahwa sesungguhnya kalian pamer. "   

Salah satu kewajiban seorang muslim adalah berdzikir. Dzikir ini tidak ada keraguan, dapat memberi dampak positif bagi seseorang yang melakukannya dengan benar dan ikhlas. Dalam  Al-Qur'an disebut dengan berdzikir membuat hati tentram dan tenang. Surat Ar-Ra'd : 28 "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram".

Kata "tasbih" dalam kkbi.coid. Selain mempunyai makna pembacaan puji-pujian kepada Allah dengan mengucap subhanallah 'Mahasuci Allah", juga mempunyai makna untaian butir manik-manik yg dipakai untuk menghitung ucapan tahlil, tasbih, dsb. Jumlah butirnya itu, ada yg 33 dan ada yg 100 butir. 

Jika membuka Google dengan mengetik kata "tasbih" maka akan muncul macam-macam gambar alat untuk menghitung bilangan dzikir. Apa saja yang biasa dibaca ketika dzikir seperti kalimat tasbih; subhanallah, tahmid; alhamdulillah, takbir; Allahuakbar, tahlil; laa ilaha illallah. Selain dari itu bisa juga membaca kalimat istighfar, dan sholawat. 

Setelah shalat wajib biasanya seseorang akan berdzikir mengucapkan ragam kalimat yang tersebut di atas. Sebelum berdoa dan meninggalkan tempat shalat. Ini sesuai dengan anjuran nabi Muhammad Saw. Setiap satu kalimat tasbih, tahmid, dan takbir diucapkan sebanyak 33 kali. Jika sedang sibuk bisa dikurangi menjadi sepuluh kali. 

Alat hitung dzikir, tasbih sedikit banyak dapat membantu seseorang yang ingin memperbanyak dzikir. Penulis merasa lebih mudah berdzikir ketika memegang tasbih. Apabila dibandingkan ketika tidak memegang tasbih. Lebih seringnya, secara otomatis jari akan menggerakkan tasbih untuk berdzikir. Silahkan jika dianggap perlu, gunakan tasbih untuk mempermudah berdzikir. 

Seiring dengan perkembangan zaman alat dzikir tasbih juga makin banyak modelnya. Seperti disebut dalam sejarah pertama kali Abu Hurairah ra menghitung bilangan dzikir dengan batu kerikil. Beliau adalah sahabat nabi Muhammad Saw., yang berdzikir dengan batu kerikil, supaya tidak lupa. Tentunya pada saat itu belum ada tasbih manik-manik atau tasbih digital. Selain dengan alat tersebut bisa juga menghitung dzikir dengan ruas jari jemari tangan. Dengan cara ini boleh jadi lebih mudah dan simpel. Sebagian orang meyakininya lebih utama daripada dengan alat tasbih. 

Senantiasa berdzikir, ada atau tidaknya tasbih sebagai alat hitung. Siapapun boleh setuju atau tidak menghitung bilangan dzikir dengan tasbih. Intinya, perbanyaklah berdzikir. Dan rasakan sensasi dan manfaatnya. Dalam rangka untuk mendapatkan keberkahannya, meraih kebaikan dari amalan berdzikir. Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun