Bagaimana sikapnya menangani konflik di sekolah?
Apa saja yang terjadi dalam hidup ini adalah ujian yang harus disikapi dengan sabar, saling menghargai, menghormati, toleransi, lapang dada, dan bijaksana. Lebih banyak atau sering ditemukan antara harapan dan realita selalu berjauhan. Dari sini muncul potensi konflik antara satu orang dengan yang lain. Atau antara satu kelompok dengan kelompok yang lain bisa jadi saling bersaing dengan ketat untuk mendapatkan sesuatu. Jika tidak mengikuti nilai-nilai luhur Pancasila maka akan berdampak buruk. Misalnya perselisihan, renggangnya persatuan dan persaudaraan. Saatnya nilai-nilai luhur Pancasila yang telah diajarkan diterapkan pada saat berinteraksi antara satu sama lainnya. Pahamkan kepada anak-anak murid bahwa menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila seiring dengan menerapkan budi pekerti. Selaras dengan akhlak yang mulia sehingga dapat menambah keberkahan, kebaikan dalam hidup.
Seberapa jauh kepekaan sosial yang dimiliki?
Dapat dilihat dari sejauh mana usaha untuk mengajarkan dan menanamkan kepekaan sosial terhadap seluruh anak-anak. Kepekaan sosial jika telah diajarkan secara bertahap dan kontinyu sejak dini maka bisa jadi akan semakin baik. Anak-anak yang sudah melewati proses pendidikan, pengajaran, pelatihan yang terstruktur dengan sistematis tentunya akan lebih baik daripada yang belum melewati proses tersebut. Sebab kepekaan sosial tersebut tidak bisa muncul secara tiba-tiba.
Bagaimana caranya memposisikan diri terhadap budaya asing?
Hidup di era serba digital dan tergantung dengan internet yang mana informasi berlimpah ruah kita tidak akan bisa menutup mata menghindari serbuan budaya asing yang boleh jadi tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan oleh orang tua dan guru pemahaman yang benar kepada anak-anak tentang bagaimana keunggulan budaya bangsa kita. Kepada anak-anak ditunjukkan dalam berbagai kesempatan baik di kelas, di aula, di ruang terbuka, saat diskusi, membuat poster, membuat poster edukasi, film edukasi, dan menyaksikan film edukasi, dan lain-lain yang relevan. Selain dari menunjukkan, menjelaskan keunggulan budaya bangsa juga boleh dijelaskan budaya asing yang tidak sesuai dengan agama dan nilai nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak boleh ditiru oleh anak-anak tersebut. Sementara budaya asing yang baik dan tidak bertentangan dengan agama dan Pancasila boleh untuk dicontoh. Misalnya sifat disiplin, tekun dalam belajar dan giat dalam bekerja keras.
Dengan mengajarkan Pancasila kepada semua  anak-anak dan mengajak untuk mengamalkan nilai-nilai luhurnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sama halnya dengan turut serta dalam menjaga keutuhan dan eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H