Selama cita-cita itu masih jauh di angkasa sana, saat masyarakat adil-makmur belum digenggam oleh bangsa yang disebut sudah merdeka, ketika “merdeka” belum menjadi bendera bagi seluruh bangsa, maka kegiatan remeh-temeh yang seakan tak berguna, harus digaungkan. Bentuknya perlu disesuaikan, agar relevan dengan tantangan yang sedang kasat mata ada di depan mata.
Namun, sekali lagi, ritual saja tidak cukup. Setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk terus mengisi kemerdekaan ini. Tujuannya sama, meski dengan tugas, peran, skala dan bobot yang berbeda-beda.
Merebut kemerdekaan adalah upaya yang sulit, mungkin sangat sulit. Tetapi mengisi kemerdekaan jauh lebih sulit. Ketika merebut kemerdekaan kepentingan pribadi ditanam dalam-dalam, saat mengisi kemerdekaan, kepentingan ego dan kebutuhan sektoral kadung tumbuh bahkan mengental. Sering atau bahkan selalu bertabrakan. Sering pula lupa bahwa nilai-nilai kebangsaan yang seharusnya dinomer-satukan, menjadi nomer kesekian. Konflik kepentingan ada di mana-mana, susah dipilih dan dipilah mana yang lebih tinggi prioritasnya untuk menjadi pegangan bersama.
Pak Yunus tak bersalah. Dia berada dalam waktu dan tempat yang tak mudah. Sulit merayakan HUT negaranya yang ke 70, dengan pas. Bendera merah putih masih berkibar di sana. Balon warna-warni menarik perhatian pengunjung Bank Mandiri, cabang Slipi. Spanduk masih terpampang di atas pintu masuk. Jajan pasar masih terpajang di samping sofa pengunjung.
Tiba-tiba, saya ingat ucapan Presiden Amerika ke 35, John F Kennedy, saat menantang rakyat Amerika untuk membesarkan negaranya. JFK mengajak mereka commit terhadap dirinya sendiri, melayani dan berkorban demi kebesaran Amerika. Tidak hanya kepada warga negara Amerika, bahkan kepada warga dunia, dia mendorong agar bersama-sama memajukan peradaban bangsa dunia. Kennedy mengucapkannya, ketika berpidato pada saat inagurasi, pelantikannya sebagai Presiden Amerika, 20 Januari 1961.
“And so, my fellow Americans: ask not what What your country can do for you – ask what you can do for your country.” He then continued by addressing his international audience: “My fellow citizens of the world: ask not what America will do for you, but what together we can do for the freedom of man”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H