Mereka tentunya sedang bercanda. Bahkan yang menolak Ahok pun, tidak sungguh-sungguh mematok harga sampai mati.
Bagaimana kalau nanti Ahok betul dilantik menjadi Gubernur?. Apakah mereka mau bunuh diri atau malah membunuh Ahok? Saya jamin, keduanya tidak bakal dilakukan oleh si penulis spanduk.
Sebagai akhir kisah mengenai spanduk, izinkanlah saya bercerita tentang pemandangan yang saya temui minggu lalu. Ada spanduk aneh, yang dipasang di sebuah mall di Kopo, Bandung Selatan. Mungkin gara-gara tidak laku, managemen mall menggunakan isu agama untuk menarik lebih banyak pengunjung. Simak bunyi spanduk itu :
"Free Parking For Hijabers : 18 August - 17 October 2014 : Monday - Friday".
Saya harus menguras pikiran untuk mencerna maksud dari kalimat yang tertera di sana. Dugaan saya, semua perempuan yang menggunakan hijab, naik mobil atau motor, akan mendapat "imbalan" dalam bentuk parkir gratis. Dalam Bahasa Jawa, parkir gratis bagi pemakai hijab disebut ngiming-ngimingi.
Selain berkonotasi diskriminatif, spanduk tadi berpotensi membelokkan niat beribadah dalam berpakaian menjadi sesuatu yang berbau iming-iming. Isu agama, memang bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk meraih suatu kepentingan. Tapi, kali ini akal-sehat saya mengatakan bahwa promosi itu kontra-produktif.
Bukankah, segala perbuatan kita, haruslah karena Allah ta'ala, bukan karena selainNya.
"Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali jika pelaku amal itu ikhlas dan mencari keridhaan Allah dengannya" (HR Nasa'i)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI