Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Taksi Kuning

13 Oktober 2024   16:28 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:39 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dari Bandung, Om," jawabku. Begitulah aku memanggilnya. Bukan karena dia lebih muda, melainkan ia menganggapku saudara tua lantaran adikku, menikah dengan orang Batak satu marga dengannya.

"Antar aku ke simpang, manggil mobil taksi kuning, Boss!" pintaku kepadanya.

Tanpa menjawab motor berputar dan sekejap sampai di tempat yang aku maksud.

Mamang sopir yang sedang menunggu penumpang kegirangan. Sama girangnya dengan aku yang menemukan mobil untuk kami sewa.

Begitulah, berkat pertolongan Allah melalui temanku, kami pulang dengan mobil yang mestinya sudah istirahat di garasi. Namun, demi sesuap nasi mobil butut ini masih diajak 'naksi'.

D.Tegalrejo, 13 Oktober 2024.

PakDSus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun