Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Selempang yang Mengejutkan: Kisah Wisuda Rahmanisa Nur Hidayati

9 Oktober 2024   05:17 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:10 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana meriah menyelimuti pintu masuk utama kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gunung Pati Semarang saat kami tiba di sana pukul 06.30 WIB.

Selasa, 8 Oktober 2024,  adalah hari yang istimewa. Rahmanisa Nur Hidayati, anak ketiga kami, mengikuti prosesi wisuda sebagai Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Fisika.

UNNES, kampus yang pernah aku idamkan adalah kampus yang berwawasan konservasi. Pohon tinggi nan rindang seakan memayungi gedung dan halaman kampus yang bermula dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang.  

Rahmanisa, kami panggil Anis, tadinya tidak mau kuliah keguruan seperti keinginan ibunya. Namun, ia mengajukan syarat asal boleh mengambil jurusan yang minati, Fisika. Sang bunda mengiyakan. Akhirnya, tahun pertama perkuliahan ia lalui di rumah karena wabah Covid 19 melanda tahun 2020.

Sejak Covid hingga negara menyatakan terbebas dari wabah tersebut, beberapa kegiatan lomba mahasiswa ia ikuti meskipun tidak menjadi juara. Baginya, mewakili Prodi dan Fakultas cukup membahagiakan.

Menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Rahmanisa berarti siap memfokuskan diri pada pengembangan kompetensi calon guru fisika yang profesional, berwawasan konservasi, dan berdaya saing global.

Suasana Wisuda

Setelah menikmati pemandangan halaman kampus utama UNNES, pada pukul 07.00, kami bersama para orang tua wisudawan memasuki Auditorium, Gedung Prof. Wuryanto.

Tempat duduk kami berada di barisan kedua dari depan dan baris keempat dari sebelah kanan, deret orang tua atau wali wisudawan. Barisan kami tepat di belakang barisan paling belakang para wisudawan. Posisi ini cukup strategis untuk menyaksikan prosesi wisuda.

Wajah penuh rasa bangga dan haru terpancar dari para orang tua dan wali mahasiswa para wisudawan. Mereka menyaksikan para mahasiswa berkebaya nan anggun dan memakai topi hitam segilima dengan kuncir menggantung di bagian kiri depan.

Wajah-wajah para wisudawan yang dilihatlangsung para orang tua maupunyang ditampilkan pada layarmonitor memancarkan kebahagiaan sekaligus harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun