Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lutung ke Panggung

10 Agustus 2024   22:36 Diperbarui: 10 Agustus 2024   22:45 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antok pun hanya bisa menggaruk-garuk rambut kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya ia masih sangat hafal dengan tarian yang mereka bawakan pada pentas seni acara perpisahan kelas sembilan sebelumnya. 

"Maaf, Boss. Kapan kita latihan? Senang rasanya bisa tampil lagi. Perpisahan kemarin menyenangkan bukan mendapat banyak tepuk tangan?"

"Dan juga saweran, ha ha ha ...!" jawab Imung menambahkan sambil tertawa.

 *** 

Bu Darsi,  Guru Kesenian SMP Kartini  sangat kagum dengan bakat kedua anak didiknya yang berlainan kelas itu. Pada acara perpisahan siswa kelas sembilan yang baru lalu, mereka pun tampil membawakan Tari Lutung. Gerakan mereka yang kompak dan tingkah laku lucu seperti lutung atau monyet dalam bahasa Jawa itu memukau dan membuat penonton terhibur. 

Malam yang dinantikan pun tiba. Dengan penuh semangat, Antok dan Imung segera berhias diri dan mengenakan kostum Tari Lutung mereka yang sudah disiapkan Pak Ratno dan Bu Ratno sejak sore. Kostum Lutung berwarna biru dipakai Imung, sedangkan antok memakai kostum berwarna merah. Kedua "monyet" itu pun bersiap-siap di belakang panggung, menunggu giliran untuk tampil. 

Sesekali, mereka ikut menikmati tampilan dari teman-teman atau para pemuda kelurahan yang unjuk kebolehan. Namun, waktu terus berlalu, pembawa acara tidak kunjung memanggil nama mereka.

Jam sudah menunjukkan waktu hampir tengah malam, namun mereka masih menunggu dengan penuh harap. Mereka merasa gelisah. Sesekali kaki yang diberi gelang kelinting mereka hentakkan tanda gelisah. 

Setelah lama menanti, suara pembawa acara keras terdengar.

"Hadirin yang berbahagia, selanjutnya, mari kita saksikan acara penutup yang kita nanti-nantikan sejak petang tadi, penampilan Band The Boys dari SMP Kartini!"

Riuh terdengar tepuk tangan penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun