Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Berburu Promo Ramadan

21 Maret 2024   23:00 Diperbarui: 21 Maret 2024   23:05 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Susanto (Dibuat dengan Canva.com)

Bulan Ramadan adalah bulan istimewa. Tidak hanya bagi umat muslim yang menjalankan, tetapi juga bagi para pemburu rupiah. Seakan para pedagang tahu bahwa masyarakat mengistimewakan bulan penuh hikmah ini dan puncak kemenangan pada hari raya Idul Fitri.

Hari raya Idul Fitri diangap sebagai hari yang istimewa karena pada hari itu, umat muslim yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan diampuni dosa-dosanya dan kembali ke kesucian. Oleh karena itu, tanggal satu Syawal dirayakan sebagai hari kemenangan.

Kata merayakan dikonotasikan dengan luapan kegembiraan. Oleh karena itu tidak heran apabila hari raya Idul Fitri diistimewakan: hidangan makanan dan minumannya, pakaian yang dikenakannya, dan tempat tinggal maupun kendaraan yang digunakan.

Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan keistimewaan puasa dan hari raya, para pedagang menjaring pembeli dengan memberikan berbagai macam penawaran. Penawaran dari para pedagang acapkali diiringi dengan promosi potongan harga. 

Dengan adanya promosi (selanjutnya disingkat promo) diharapkan calon pembeli tergiur dan membeli barang dagangannya. Barang berlabel promo terkesan murah. Dengan demikian menarik para shopaholic maupun masyarakat pada umumnya.

Dari sisi penjual, pemberian promo Ramadan adalah strategi untuk menarik pelanggan baru. Penjual piawai mengaduk-aduk sisi psikologis calon pembeli. Bukankah harga 99.990 terlihat lebih murah daripada 100.000? 

Oleh karena itu, wahai calon pembeli, cermati promo-promo Ramadan dan promo menjelang idul fitri. Kenali dan gunakan kecerdasan jangan hanya perasaan jika ingin berbelanja. Hal ini dilakukan agar finansial keluarga tetap sehat di bulan Ramadan.

Tergiur potongan harga besar-besaran. Tidak jarang kita tergiur diskon yang besar: 25%, 30%, 50%, bahkan hingga 80%. Jika kualitas barang memang pantas diberi potongan harga bukan sekadar manipulasi harga, maka cara ini dapat menjadi salah satu teknik menghemat pengeluaran.

Belanja daring (online) gratis ongkir. Gratis ongkos kirim dapat menjadi pilihan jika ingin belanja hemat. Namun, tetap saja pembeli harus mempertimbangkan tingkat urgensi.

Beli satu dapat satu, adalah bentuk promo lainnya di bulan Ramadan. Lagi-lagi, jika ingin berbelanja sesuaikan dengan kebutuhan.

Promo lainnya misalnya flash sale ketika belanja daring. Saat ini penawaran barang tidak hanya melalui gambar dan tulisan. Platform video, misalnya melalui Tik Tok kerap menawarkan flash sale yaitu pemberian harga termurah pada rentang waktu tertentu.

Itulah beberapa promo yang kerap muncul pada bulan Ramadan hingga menjelang lebaran tiba. Belanja apa pun, sah-sah saja. Berburu promo dalam berbagai rupa pun hak masing-masing. Namun demikian, selalu gunakan pertimbangan kebutuhan, bukan sekadar keinginan.

Musi Rawas, 21 maret 2024
PakDSus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun