Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Setelah Satu Jam Menunggu, Kuberikan Suaraku

14 Februari 2024   12:08 Diperbarui: 14 Februari 2024   12:14 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si pemilik nama, tidak lain anak bungsuku masuk ke ruang TPS menandatangani daftar dan menerima lima lipat surat suara. Ia pemilih pemula. Tanggal tujuh bulan Februari lalu, usianya genap 17 tahun. Usia sah sebagai pemilih. 

Tidak lama kemudian, ibu negara dipanggil, dan berikutnya aku pun mendapat giliran.

Bilik suara berada di depan anggota KPPS. Pemilih dan KPPS berhadapan, dibatasi dinding bilik suara bertuliskan "KPU Pemilu Tahun 2024".

Dari arah kanan, aku memasuki bilik keempat. Lima lipatan surat suara, satu demi satu kubentangkan. Surat suara calon anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, DPD, dan Presiden/Wakil Presiden, satu demi satu kucoblos sesuai dengan pilihan yang sudah diangan-angan sejak dari rumah dan jauh-jauh hari sebelumnya.

"Bles, bles, bles, bles, bles" suara paku tajam menusuk kertas-kertas surat pada nama caleg atau foto calon anggota DPD dan foto calon presiden/wakil presiden.

Jika 50% ditambah satu kamu menang, berarti aku penentu kemenanganmu. Oleh karena itu, tolong jaga dan tunaikan amanat ini dengan sebaik-baiknya. Demikian suara hati mengiringi langkahku menuju ke kotak suara untuk menyimpan sementara suara yang aku yakini sah sesuai dengan sosialisasi tata cara pemilihan yang banyak beredar di WA maupun TikTok.

Sebagai bukti bahwa sudah memberikan suara, jari kelingking kiriku segera kecelupkan pada cairan tinta pemilu berwarna ungu yang ditunggui seorang petugas. Para saksi menyaksikan aksi yang aku lakukan. Mereka adalah para tetanggaku yang menjadi saksi para calon presiden dan calon legislatif sesuai daerah pemilihan. Dari desaku kebetulan ada tiga orang calon anggota DPRD Kabupaten. Ketiga Calon Legislatif itu berasal sari Partai Hanura, Parta Golkar, dan PKS.

Selesai sudah prosesi pesta demokrasi yang aku jalani. Setelah satu jam menungu kuberikan suaraku.

Musi Rawas, 14 Februari 2024
PakDSus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun