"Tidak bisa membuang air," keluh si Ibu.
"Baik, sesudah maghrib nanti aku perbaiki," janji Pak Eko.
Setelah tutup bagian belakang mesin dibuka, terlihat tali nilon penarik klep pembuangan air putus. Sejenak lelaki itu berpikir, sejurus matanya yang berkaca mata melihat seutas tali sepatu. Otaknya pun mencari akal agar klep pembuangan air bisa ditarik tanpa harus memasang ke tombol selektor yang ia tidak paham pula cara memasangnya.Â
Setelah membuat simpul dan memasang kembali penutup belakang mesin, ia kembalikan posisi mesin di tempat semula. Ia lalu mengambil paku dan memasangnya di dinding di atas mesin. Paku itu sebagai tempat penahan tali agar klep pembuangan air tetap terangkat.Â
"Beres. Hey, Mesin! Kamu berfungsi lagi, ya. Bantu aku nyuci nanti malam. Besok Minggu pagi aku tidak mau mencuci pakai tangan lagi!" kata Pak Eko mengajak bicara sang mesin.Â
***Â
Keesokan pagi, bungsu terlihat mencari-cari sesuatu.
"Apa kau cari, Mas?" tanya sang ayah.
"Aku mencari tali sepatu," jawabnya.
"Bukankah ada di sepatumu?" ucap sang ayah.
"Kemarin aku cuci. Makanya aku lepas, Yah" jawab si anak.