Saya tertarik dengan cerita mini berjudul Nonton Karnaval karya Kompasianer Budiyanti. Akhirnya saya iseng membuat cerita "lanjutan" dari cerita atau fiksi mini karya beliau berjudul Mirna.
Sebelum saya publikasikan ke Kompasiana, draf tulisan saya bagikan ke grup Whatsapp RVL. Respon positif dari sang penulis dan Kompasianer Budiyanti melanjutkannya dengan fiksi mininya berjudul Nonton Karnaval Seri 2.
Cerita ini merupakan lanjutan dari cerita Nonton Karnaval Seri 2 tersebut. Semoga terus bersambung, bergantian dengan penulis pertamanya.Â
Mari kita simak ceritanya!
Teringat Saudara Kembar
Oleh: PakDSus
Rasa malu, kecewa, dan jengkel menjadi satu di dada Marni. Jangankan bersikap ramah karena dia salah memeluk orang, si perempuan gendut yang dipeluknya bahkan membentak.
"Mas ...!" ucap Marni sambil menggandeng Marno.
"Sudah, lupakan saja. Lagian Ayang juga yang main peluk perempuan gemuk," kata Marno menenangkan Marni.
Mata Marni mendelik. Mendengar kata gemuk, jarinya mencubit lengan Marno dengan keras.
"Aduh, kok beneran, sih?" Marno menjerit sambil.mengusap bekas cubitan Marni.