Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alif Lingga Wijaya Cucu Warga Ngapak Musi Rawas dan Lubuklinggau

29 Januari 2023   18:22 Diperbarui: 30 Januari 2023   08:21 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arif Lingg Wijaya (Dok Pribadi dari grup WA Penulis)

Alif Lingga Wijaya, seuntai nama yang diberikan oleh "Mbah" Darso, warga Paguyuban Republik Ngapak Lubuklinggau, kepada bayi yang dilahirkan tanggal 25 Januari 2023 yang lalu. Kisahnya, di sini. 

Nama yang terdiri dari tiga kata itu, menurut owner Warung Siap Saji Pak Darso Lubuklinggau itu, nama yang diberikan bermakna tongkat kejayaan bagi keluarga tersebut. Selain itu, sebagai tanda bahwa yang bersangkutan lahir di Kota Linggau, sebutan pendek dari Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Apa istimewanya, sehingga harus saya ceritakan? Jika ditanya barangkali tidak ada istimewanya. Namun, proses kelahiran dan orang-orang yang berperan pada awal kehidupan anak lelaki bernama Alif itu, bagi saya, cukup istimewa.

Setelah terlantar akibat harta yang habis, ... anggota Paguyuban menunjukkan solidaritas kepada 'saudara' mereka dan membantu proses kelahiran serta memberikan tempat singgah sementara. Dari laporan sang Ketua Paguyuban Ngapak Musi Rawas, Kang Edy KPK, dialaporkan bahwa keluarga tersebut langsung dijemput dan diajak menginap di rumah Kang Yono/Evi. Donasi dan dana sosial yang berhasil dikumpulkan sebesar 4.500.000 rupiah. Uang tersebut dibelanjakan untuk travel (1.500K), kapal ferry (1.500K), hape kecil untuk komunikasi (300K), serta uang saku (1.200K). Selain itu, ada juga anggota yang memberikan santunan langsung kepada sang ibu bayi sehingga jumlahnya tidak bisa dilaporkan.

Pada hari keberangkatan, rasa persaudaraan ditunjukkan teman-teman dari Paguyuban Linggau dan Musi Rawas. Mereka bersama-sama mengantar Keluarga Suwartini, perempuan yang berasal dari Kebumen itu, pulang ke Batam. Pancaran kebahagiaan terlihat dari wajah keluarga kecil yang sempat mengalami nasib mengenaskan itu.

Kekompakan Warga Ngapak (Dok. Pribadi berasal dari Grup WA penulis)
Kekompakan Warga Ngapak (Dok. Pribadi berasal dari Grup WA penulis)

Pada hari keberangkatan, kembali sang Ketua Paguyuban mengirimkan pesan (dalam bahas Jawa dialek Ngapak) 

Assalamualaikum wr.wb

Salam ngapak
Salam kompak
Bangga dadi wong ngapak

Inyong selaku ketuane ngapak mura

  • Sepisan ngacung  jempol kanggo sedulur kabeh wis mbuktekna nek awak dewek kuwe wong ngapak kompak
  • kepindo, kesuwun  kabeh dulur neng urun rembug Donga. Tenaga, pikiran, lan donasi sing ora bisa tek sebut nilaine
  • ketelu, smoga bisa ndadekna amal ibadah Rika sekabehan 
  • kang Nanang  Luar biasa, Kang Darso, Kang  Yono, Kang  Tarko, lan mbekayune kabeh dulur kota jg kang Supri Pokok'ke.TOP MORKOTOP Jg kabeh sedulur sing terlibat langsung

    Matur nuwun, . . . .

    Matur nuwun . . .  

# Gerak cepat # Sedulur Ngapak

Kawit awal nganti purna  kuwe  mau, Alhamdulillah  . . . Semoga keluarga mas ALIF LINGGA WIJAYA Sehat, selamet tekan umahe neng BATAM. Donga sedulur ngapak  semoga dadi anak sing soleh lan dadi pendekare/pengarepe Wong Ngapak mbesuk, Aamiin.

Inyong njaluk ngapura,  karo sedulur mbok menawa ora pas gole atur utawa nggawe ati gela. Lan ayuuh pada di maklumi nek ana kurang sempurnane kabeh. Kesuwun. 

# SalamHebat
# SedulurNgapak

Wassalamualaikum wr.wb

Pada intinya, sang Ketua mengacungkan jempol kepada anggota karena sudah membuktikkan bahwa Wong Ngapak kompak. Yang kedua, beliau mengucapkan terima kasih atas bantuan pikiran, tenaga, dana, dan tempat yang tidak bisa dirinci nilainya. Secara khusus mengucapkan terima kasih kepada teman-teman: Kang Nanang, Kang Darso, Kang Tarko, juga untuk para Srikandi yang telah berkecimpung langsung pada proses kelahiran Alif Lingga Wijaya.

Tidak lupa, Ketua Paguyuban mendoakan Alif dan keluarga sampai ke Batam dengan selamat. Pun mendoakan semoga Alif kelak menjadi anak yang saleh dan menjadi pendekar serta menjadi garda terdepan Warga Ngapak. Selain itu, Ketua memohon maaf jika belum pas dalam mengatur atau memberi ucapan, lebih-lebih jika membuat hati masygul.

Mengapa Warga Ngapak Peduli?

Mengapa Warga Ngapak peduli, terutama kepada saudara "seperngapakan"? Hal ini dilandasi bahwa sikap peduli kepada orang lain, apalagi 'keluarga' diyakini dapat memberikan keuntungan dari segi sosial, emosional, dan juga fisik. Secara sosial, sikap peduli kepada orang lain dapat membuat Warga Ngapak lebih dihormati dan diterima oleh orang lain, serta merasa lebih terhubung dengan lingkungan. Secara emosional, sikap peduli kepada orang lain dapat membuat Warga Ngapak merasa lebih bahagia dan merasa memiliki tujuan yang lebih positif dalam hidup. Secara fisik, sikap peduli kepada orang lain dapat mengurangi stres dan tekanan, yang dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan. 

Harapan Ketua agar anggota selalu menjaga kekompakan, tentu memiliki alasan. Anggota paguyuban yang menjaga kekompakan dapat menikmati beberapa keuntungan, di antaranya: a) kerja sama yang efektif, b) tercipta suasana yang positif dan dukungan sosial bagi anggota, c) terwujud kerjasama dapat menemukan solusi yang lebih baik untuk masalah yang dihadapi, d) meningkatkan kepercayaan anggota agar dapat bekerja sama dengan lebih efektif dan mencapai tujuan yang lebih tinggi, dan e) menumbuhkan keterampilan melalui proses kerja sama antaranggota.

Musi Rawas, 29 Januari 2023
Salam Ngapak,
PakDSus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun