Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Restorative Justice

14 November 2022   22:56 Diperbarui: 14 November 2022   23:05 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Restorative Justice


Tangan Pak Guru melayang
mendarat tepat di pelipis kiri
samping jidat

Tangan Pak Guru mendarat
terbawa emosi
sang murid abai
dengan nasihat

Murid pun mengadu, memberi tahu
Percik bara bapak dengan sang guru
Bagai dikipas
Memerah
Bapak pun marah
Naik darah

Tangan Pak Guru yang mendarat
berlabuh di tangan aparat
UUPA menjadi senjata
mediasi pun sia-sia

Lalu tersiar kabar
Pak Guru harus membayar
sejumlah mahar
agar bara memudar
berharap senyap sepi lenyap

Warna merah bara memburam
tak kunjung padam
hanya meluntur kendur
berkas aduan terus meluncur

Bara memerah panas
Menjadi bulan-bulanan
ulah culas

Tim advokasi organisasi tidak tinggal diam
memberikan bantuan uluran tangan
Restorative justice menjadi pilihan

Musi Rawas, 14 November 2022
(Di sela-sela Seminar PGRI-Musi Rawas "Perlindungan Hukum terhadap Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan")

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun